Lihat ke Halaman Asli

Karantina, Semi Ret-Ret

Diperbarui: 29 September 2020   21:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah Pastor paroki dinyatakan positif covid, saya dan keempat saudari berinisiatif untuk melakukan isolasi  ( karantina ) mandiri. 

Hal ini kami lakukan karena 1 minggu sebelum beliau dinyatakan covid kami merayakan Perayaan Ekaristi bersama di gereja. 

Sekalipun itu dilakukan menurut protokol kesehatan, tapi saya sebagai sakristan tetap kontak dengan beliau. 

Dan saya tinggal dalam komunitas yang juga melakukan komunikasi dan kegiatan bersama lainnya. 

Inisiatif itu pun kami sambut baik dan setuju untuk melakukan isolasi mandiri. Masalahnya, kami tidak tau dimana tempat yang akan kami tinggali selama isolasi 14 hari. 

Saya dan teman-teman mulai mencari tau tempat yang memungkinkan bagi kami tanpa melakukan kontak dengan orang banyak. 

Akhirnya atas usul Pastor rekan, kami disuruh untuk menghubungi pastor yang bertugas di Jericho. 

Jericho adalah tempat Ret-Ret yang dikelola oleh imam-imam diosesan Keuskupan Agung Medan yang bertempat di salah satu bukit sibolangit - Tanah Karo. 

Permintaan kami itu disambut baik oleh Pastor San Efran Sinaga, Pr  dan beliau bersedia menjemput kami ke komunitas Tasbi Medan. 

Minggu pagi kami berangkat menuju Jericho, sekitar satu jam perjalanan kami tiba ditempat dalam keadaan sehat. Suhu tubuh tetap sama antara 35-36. 

Dan memang kami sungguh yakin bahwa kami terhindar dari wabah covid dan tidak ada tanda-tanda yang membuat kami mengeluh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline