Lihat ke Halaman Asli

Tuhan Izinkan Aku Mengalami Transformasi

Diperbarui: 27 September 2020   20:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Setahun yang lalu pada bulan september Kongregasi memberikan kesempatan kepada setiap suster untuk mengikuti ret-ret tahunan dengan tema " Digerakkan oleh Allah- diubah menuju kehidupan ". 

Selama setahun diberikan waktu untuk berefleksi. Menghidupi buah-buah permenungan lewat tugas perutusan setiap hari. Sebelum saya mengikuti ret-ret tahunan untuk tahun ini yang akan diselenggarakan satu minggu kedepan,saya akan membagikan hasil permenungan saya selama satu tahun  melalui tulisan ini.

Pengalaman sepanjang tahun ini membawaku pada satu refleksi yang sederhana dan menantang .Dimana pengalaman ini bersifat real. Dari keseluruhan pengalaman tahun ini ,pengalaman dalam komunitas,tugas perutusan,dan kerasulan yang telah saya lakukan ,tiga poin penting yang menjadi pokok permenungan saya yaitu:

1. Menghargai hidup

Menjadi sahabat untuk semua orang tentu tidak mudah, dipercaya dan mempercayai adalah salah satu cara untuk membentuk pribadi semakin dewasa dan bertanggung jawab. Namun saya  tidak selalu menemukan orang yang tepat untuk berbagi !

Mengapa saya sulit untuk menemukan partner yang sepaham dengan saya ? mengapa tidak ada orang yang mengerti dan memahami keadaan saya ? pertanyaan-pertanyaan semacam ini sering muncul ketika keadaan disekitar mengecewakan perasaanku ( kles, salah paham, menyalahkan dll ).

 Yah,hal itu memang tidak bisa dipungkiri dan saya yakin dalam keadaan seperti ini juga kuasa doa itu menjadi nyata,kuasa doa itu menguatkan dan menyadarkan saya  akan cinta Bapa kepadaku. Bukan masanya lagi untuk mengeluh dan bersungut-sungut. 

Karena kedua hal ini mengandung makna yang negative yaitu ketidak sanggupan untuk menjadi seorang abdi atau disebut tak layak sebagai pengikut Kristus, jika saya merenungkan hal ini memang saya masih jauh dari apa yang dikehendaki oleh Tuhan.

Dan saya selalu melontarkan alasan yang mulia yaitu yah, saya kan manusia dan bukan malaikat.yupss.. itu betul tapi itu hanyalah salah satu cara untuk mengelabui diri dan ini akan menjadi penghalang untuk berkembang kearah yang lebih baik. 

Menghargai hidup berarti mampu menerima dan menghargai  setiap perbedaan bukan menonjolkan perbedaan karena kita datang dari latar belakang yang berbeda. Mestinya perbedaan itu mendatangkan kekayaan karakter dan kekayaan kreasi dan kreatif bagiku dan bagimu juga. 

Menghargai sesama tidak mesti harus memberi suport atau apresiasi melainkan melalui sikap atau cara saya bereaksi melalui perkataan,sikap dan cara saya berperilaku ketika orang lain ada disamping saya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline