Lihat ke Halaman Asli

WFH Menjadi PSBB

Diperbarui: 15 September 2020   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

" Apa yang kudapatkan selama pandemi ?"

Pertanyaan ini menjadi sebuah refleksi yang panjang untuk saya sendiri. Mungkin Pertanyaan ini terlihat sepele bagi kita. Namun mari kita lihat sebentar pengalaman kita selama pandemi ini,hari-hari yang sudah kita lalui  dan mari kita menjawabnya secara pribadi. 

Dan saya akan membagikan pengalaman tentang apa yang saya dapatkan selama pandemi ini. Kurang lebih 9 bulan masa pandemi ini telah memberi peluang besar kepada saya sendiri. Jika pandemi dilihat dari kacamata umum tentu membawa dampak negatif bagi banyak orang. 

Akan tetapi Untuk saya sendiri pandemi ini tidak serta -merta membawa hal yang tidak baik dalam aspek kehidupan tetapi ada juga baiknya. Hal baiknya ialah covid-19 ini mewajibkan saya untuk kerja dari rumah (WFH) . 

Segala aktivitas yang menyangkut kampus dan kongregasi dilakukan secara daring. Tentu WFH ini bukanlah hal yang dikehendaki ,akan tetapi hal ini menjadi kewajiban demi kebaikan dan keselamatan bersama.

WFH ini memang benar-benar membuat PSBB. PSBB yang saya maksud bukan pembatasan sosial berskala besar ya..he..he. PSBB yang saya maksud disini ialah penghasilan saya bertambah besar. 

Wow, ko bisa ya ? Jadi WFH ini saya gunakan bukan saja menyangkut tugas dan kegiatan penting lainnya tapi saya gunakan juga untuk promosi. Apa yang saya promosikan ? Jadi ceritanya begini nih, selama masa pandemi, kami se komunitas melakukan aktivitas sehari-hari secara online.  Disela-sela waktu meet atau waktu senggang lainnya memungkinkan kami untuk melakukan sesuatu.

Pada suatu kesempatan kami asyik membahas tentang biaya-biaya yang kami keluarkan setiap hari. Mulai dari biaya hidup sehari-hari hingga biaya studi. 

Kami mulai menghitung-hitung biaya yang kami keluarkan setiap hari ternyata besar sekali,dan kadang melebihi kuota permintaan. Iko kami mulai pusing dan mencoba mengajak kami diskusi untuk mengatasi hal ini. 

Kami mulai membuat usul dan berbagi pengalaman bagaimana supaya biaya yang dikeluarkan setiap hari tidak terlalu besar. Masing-masing dari kami mulai memunculkan ide sesuai bakat masing-masing dan sepakat untuk melaksanakannya.

Jadi seluruh waktu senggang kami isi dengan berbagai kegiatan. Ada yang membuat kue,rosario, dan membuat kerajinan tangan lainnya. Disamping itu kami juga memanfaatkan pekarangan rumah untuk bercocok tanam seperti sayuran dan cabe. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline