Lihat ke Halaman Asli

Dosa

Diperbarui: 28 Agustus 2020   12:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kita sering mendengar istilah "semua manusia berdosa, hanya caranya saja yang berbeda-beda".
Secara sekilas, tidak ada yang salah dengan ungkapan ini. Namun, secara lebih dalam, ada makna yang berharga yang perlu kita gali. Kita memang berdosa semuanya. Bahkan kita mewarisi dosa asal dari Adam dan Hawa. Maka dalam arti ini, ungkapan bahwa semua manusia itu berdosa adalah benar. 

Namun secara lebih dalam, kita bisa memaknai tujuan dari ungkapan tersebut. Apabila ungkapan tersebut dikatakan untuk membenarkan diri, bahwa biarkan saja aku berdosa dengan caraku, toh semua manusia juga berdosa, itu yang keliru. Sangat baik apabila kita mau dan mampu menyadari bahwa kita berdosa. Maka dari kesadaran itu, harusnya kita berusaha untuk bangkit dan keluar dari dosa itu dengan sikap pertobatan, bukan justru membenarkan sikap keberdosaan kita.
Tindakan manusia dikatakan berdosa secara berat apabila kita tahu, mau dan mampu untuk melakukan itu. Kita tahu bahwa itu berdosa, kita mau untuk tetap melakukannya meskipun itu dosa dan kita mampu untuk melakukan tindakan dosa itu, maka sempurnalah dosa kita.
Kembali ke ungkapan di atas, bahwa kita tau dan sadar bahwa kita adalah manusia pendosa, dan apabila kita tetap mau terus-menerus melakukan tindakan dosa kita, tanpa sikap bertobat melawan dosa itu, maka sempurnalah dosa kita. 

Mari kita bangkit dari keterpurukan, jangan menggunakan ungkapan atau alasan apapun untuk membenarkan diri. Sikap yang sejati yang bisa kita lakukan adalah bangkit dari keterpurukan dan berusaha memulai hidup yang lebih baik. Hal itu memang terasa mustahil bagi kita manusia yang lemah ini, maka kita butuh Rahmat Tuhan untuk memampukan kita. Jadi, mari senantiasa menyerahkan diri pada-Nya. Mohon bantuan dan bimbingan Roh Kudus dalam setiap usaha dan niat baik kita. Segala niat dan usaha yang baik, pasti dimulai dari sikap berlutut kerendahan hati), yaitu berlutut mohon kekuatan-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline