Lihat ke Halaman Asli

Kisah Kasih Corona

Diperbarui: 21 Agustus 2020   21:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sejuta rasa tercipta kar'na kedatangan mu
Seribu bahasa terucap kar'na kehadiran mu
Segala akal berputar mencari jawaban kar'na perbuatan mu
Sepiluh rasa tertancap di hati kar'na tingkah mu

engkau muncul tiba-tiba seperti hantu
Tak memberi isyarat dan kode pemberitahuan
Kehadiran mu seperti kilat
Cepat menyambar, kala aku tak siap diri

Sakit menyayat tubuh
Membunuh hidup, itu lah pekerjaan mu
Jiwa yang kau musnahkan berteriak dari kuburnya
Jiwa yang sekarat menangis dalam pembaringan
Dunia kau rantai dalam ketakutan mematikan

Kehadiran mu menjadikan waktu amat berharga
Tak sedetik pun terbuang sia-sia
Tuhan dicari hingga disetiap lorong
Tangan-tangan menadah ke langit
Doa membumbung tinggi seperti asap dupa
Harapan pun dilambungkan tiap saat

Rumah tak lagi sepi
Suami, istri, anak-anak bertatap muka
Duduk manis berkisah dalam satu meja kebersamaan

Jendela - jendela tak lagi tertutup
Pintu solidaritas juga terbuka lebar
Tindakan sosial meningkat tanpa melihat rupa
Tangga kepedulian menjulang tinggi hingga menembus langit biru
Semua sadar hidup dalam satu atap
menumpang di rumah-NYA

Kedatanganmu memutarbalikkan roda kehidupan
Menurunkan dasi pejabat dan pemangku kekuasaan
Menyingsingkan lengan bajunya
Tuk menolong kaum kecil dan terabaikan

Burung-burung bernapas lega
Ikan-ikan tak lagi makan sampah
Pohon-pohon berkembang subur
Udara segar pun mengalahkan polusi

Karena perbuatan mu
Banyak Kasih yang ditebar
Banyak Cinta yang dituai

Kini aku, kamu, kita akan berkisah
Pada anak-cucu kelak
Kisah tragis dibalik pilu
Adalah teguran pembawa kebahagiaan
Itu lah akhir dari semuanya

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline