Lihat ke Halaman Asli

gatotwahyu

Mahasiswa

Ketika siswa jadi guru :Belajar dari perspektife mereka

Diperbarui: 10 Januari 2025   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Dalam dunia pendidikan, seringkali kita melihat hubungan guru dan siswa sebagai hubungan satu arah. Guru mengajar, siswa mendengarkan. Namun, bagaimana jika peran itu dibalik? Bagaimana jika siswa diberi kesempatan menjadi "guru" dan berbagi perspektif mereka?

Eksperimen semacam ini telah dilakukan di berbagai sekolah, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Hasilnya menunjukkan bahwa siswa tidak hanya memperoleh pemahaman yang lebih baik, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri, keterampilan komunikasi, dan kemampuan berpikir kritis

Manfaat Metode “Siswa Jadi Guru”

1. Memperdalam Pemahaman

Ketika siswa menjelaskan materi kepada teman-temannya, mereka dituntut untuk benar-benar memahami topik tersebut. Ini memperkuat konsep yang dipelajari dan mengasah kemampuan analisis.

2. Meningkatkan Kepercayaan Diri

Berbicara di depan kelas sebagai “guru” membantu siswa mengatasi rasa malu dan meningkatkan keberanian untuk berbicara di depan umum.

3. Kolaborasi yang Lebih Baik

Dalam proses ini, siswa belajar bekerja sama dengan teman-temannya. Mereka saling membantu dan mendukung satu sama lain untuk sukses.

4. Memupuk Kreativitas

Siswa seringkali menemukan cara baru dan kreatif untuk menjelaskan suatu topik, sehingga membuat pembelajaran lebih menarik

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline