Lihat ke Halaman Asli

Gatot Swandito

Gatot Swandito

Rumor Pertemuan Moeldoko-Megawati: Buatan Siapa?

Diperbarui: 18 Maret 2021   20:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Megawati (Sumber: Kompas.com)

Pertemuan Moeldoko dengan Megawati menjadi salah satu isu yang sempat menjadi sorotan pasca-KLB Demokrat Sibolangit. Menurut isu yang diberitakan Koran Tempo edisi 15 Maret 2021 itu, Moeldoko mengutarakan alasannya menerima ajakan sejumlah elit Partai Demokrat untuk mengambil alih kepemimpinan partai dari tangan Agus Harimurti Yudhoyono. Sebaliknya, masih menurut Tempo, Megawati hanya mendengar saja.

Menariknya, meskipun sudah dimintai klarifikasi oleh Tempo, pada mulanya pengurus PDIP, termasuk sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tidak mau menjawabnya.  Barulah sehari setelah berita pertemuan Moeldoko-Megawati ramai dibicarakan, terutama oleh elit-elit Demokrat loyalis SBY, Hasto membantahnya. Kata Hasto, pertemuan tersebut hoax.

Dalam bantahannya, Hasto mengatakan pemberitaan Tempo telah melanggar prinsip dan etika jurnalistik. Ia pun menambahkan sejumlah pihak masih saja gagal memahami sifat serta sikap PDIP yang tidak ingin mengintervensi urusan rumah tangga partai politik lain. 

"Pemberitaan secara sepihak Koran Tempo yang sepertinya ada pertemuan antara Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri dengan Pak Moeldoko sama sekali tidak berdasar, dan pertemuan tersebut sama sekali tidak terjadi. Apa yang diberitakan Koran Tempo telah melanggar prinsip dan etika jurnalistik," tegas Hasto dalam keterangannya seperti yang dikutip Berita Satu.

Namun, sayangnya, alibi yang disampaikan Hasto tersebut terlalu normatif. Hasto tidak mengutarakan alibi-alibi lainnya sehingga meski telah secara resmi dibantah oleh PDIP, rumor pertemuan Moeldoko-Megawati masih tetap dipercaya kebenarannya.

Pembuat rumor pertemuan Moeldoko-Megawati ini terbilang cerdas. Pasalnya, ia mengatakan bila dalam pertemuan tersebut Megawati lebih memilih mendengarkan penjelasan Moeldoko. 

Dengan begitu ia hanya menceritakan keterangan Moeldoko yang sebenarnya sudah diketahui publik. Sebaliknya ia tidak merumorkan sikap Megawati yang sampai saat ini belum secara langsung menyatakan sikapnya terkait konflik internal Partai Demokrat. Dengan kata lain, si pembuat rumor masih memisterikan sikap Megawati.

Namun, justru dengan memisterikan sikap Megawati terhadap konflik internal Demokrat tersebut, si pembuat rumor sebenarnya ingin memancing reaksi PDIP sekaligus kader Demokrat loyalis SBY.

Sial bagi si pembuat rumor, pancingannya tidak berhasil. Selain Hasto yang menegaskan bahwa partainya tidak mau melibatkan diri dengan urusan parpol lain, politisi Demokrat Andi Arief malah menyebut rumor tersebut sebagai upaya adu domba Megawati-SBY.

Sebelumnya, pada 17 Februari 2021, mantan Sekjen Partai Demokrat Marzuki Alie melempar isu SBY mengungkapkan bahwa Megawati kecolongan dua kali saat Pilpres 2014. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline