Kepulangan kombatan dan simpatisan ISIS asal Indonesia bukan saja menimbulkan polemik, tetapi juga sejumlah pertanyaan. Setidaknya ada 2 pertanyaan yang sampai artikel ini diunggah belum terjawab.
Berapa jumlah ISIS asal Indonesia?
Ada banyak rute yang dilalui WNI untuk masuk ke Suriah dan selanjutnya bergabung dengan ISIS. Namun, umumnya WNI tersebut menyusup ke Suriah melewati jalur darat dari Turki.
Sesampainya di Turki tidak semua WNI bisa langsung masuk ke Suriah. Sebagian dari mereka berhasil ditangkap aparat keamanan Turki untuk selanjutnya dipulangkan ke tanah air.
Sementara WNI yang berhasil masuk ke Suriah pun belum tentu berhasil bergabung dengan ISIS. Sebagian dari mereka terlantar atau diterlantarkan oleh penyalurnya.
Another Map of the war in Syria from October 2015 to October 2017#SyrianArmedForces #SAA #SyrianArmy #SYRIA #Hezbollah #DeirezZor #Idlib #Hama #Homs #ISIS #ISIL #Daesh #YPG #SDF #FSA #US #USA #Turkey #HTS #Nusra #Damascus #Map #BREAKING #infomap #Assad #Erdogan #Putin #Trump pic.twitter.com/kWNN9OZjz2--- Syrianwar (@Syriawar2017) January 15, 2018
Di Suriah, setelah bergabung dengan ISIS (Di Suriah, selain ISIS ada sejumlah kelompok teroris lainnya), para kombatan ISIS asal Indonesia bertempur di sejumlah medan. Ada kombatan ISIS yang tewas Ada juga yang berhasil ditawan.
Setelah kantong pertahanan ISIS di Aleppo berhasil direbut pasukan pro Bashar al Assad, Sejumlah kombatan ISIS memilih melarikan diri ke wilayah Turki. sebagian lagi ditangkap dan dipenjara.
Sejumlah kombatan yang melarikan diri ke wilayah Turki kemudian dimanfaatkan oleh Turki untuk menyerang suku Kurdi. Saat pasukan Turki menggempur wilayah kekuasaan Kurdi, sejumlah penjara tempat menahan kombatan ISIS mengalami kerusakan yang mengakibatkan 750-an kombatan Turki melarikan diri.
ISIS sampai saat ini belum sepenuhnya berhasil dilumpuhkan. Sebagian besar dari kombatan ISIS yang tersisa masih bergerilya di Kota Idlib, kota tempat pimpinan ISIS Abu Bakar Baghdadi diberitakan tewas oleh serangan drone Amerika Serikat. Dan, sekitar 10 ribu kombatan ISIS tengah mencoba bangkit di Irak.
Saat ini Turki tengah bertempur melawan pasukan pro-Assad di Idlib. Seperti saat menyerang Kurdi, Turki juga memanfaatkan kombatan ISIS untuk melancarkan serangan darat.