Malam itu, 17 Februari 2019, Jokowi tampil dalam ajang debat kedua Pilpres 2019 dengan lengan kemeja yang tergulung rapih. Dengan dandanan yang menjadi ciri khasnya itu, calon presiden nomor urut 01 bernama lengkap Joko Widodo ini seolah tampil lepas tanpa beban.
Dalam ajang debat yang ditayangkan langsung oleh sejumlah stasiun televisi tersebut, calon presiden petahana ini mampu merangkai kalimat-kalimat yang diucapkannya secara sistematis sehingga dapat diserap oleh khalayak luas
Lebih hebatnya lagi, di atas "ring adu otak" yang dihelat Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat itu, Jokowi bukan hanya mampu menguraikan sederetan keberhasilan yang telah dicapainya dalam bidang energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan juga lingkungan hidup selama hampir lima tahun masa pemerintahannya, tetapi juga menekan penantangnya, Prabowo Subianto.
Atas penampilan Jokowi tersebut, sejumlah pengamat mengakui bila Jokowi menang telak atas Prabowo dalam debat kedua tersebut. Bahkan, terhitung enam kali Prabowo yang nampak tidak menguasai meteri mau tidak mau mengakui sekaligus mengapresiasi kinerja pemerintahan Jokowi.
"Saya menghargai apa yang sudah dilakukan oleh Pak Joko Widodo dibidang infrastruktur beliau telah bekerja keras, namun namanya demokrasi saya menawarkan suatu strategi yang akan lebih cepat membawa kemakmuran dan keadilan bagi rakyat Indonesia," aku Prabowo sebagaimana yang dikutip Detik.com.
Kalah di panggung debat bukan berarti Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo-Sandiaga Uno beserta sepasukan cyber army-nya menerimanya begitu saja. Dan, seperti biasanya, para pendukung paslon nomor urut 02 ini mengais-ngais "peluru" untuk dapat digunakan menembak Jokowi, sekalipun "peluru" itu bermesiukan hoax.
Setidaknya ada tiga peluru yang ditembakkan ke arah Jokowi pascadebat kedua Pilpres 2019. Tiga di antaranya soal tuduhan Jokowi menggunakan earpiece, tudingan Jokowi menyerang pribadi Prabowo dengan mengungkapkan kepemilikan ratusan ribu hektar lahan yang dikuasai Prabowo, dan opini yang menyebut Jokowi sengaja menggunakan istilah "unicorn" untuk memermalukan Prabowo
Benarkah saat debat Jokowi menggunakan earpiece?
"Kami tidak ingin ini menjadi isu dan fitnah kepada Pak Jokowi bahwa beliau pakai wireless earphone untuk mendengar jawaban. BPN nggak ingin ini jadi fitnah ke Pak Jokowi. Saya sarankan TKN supaya segera mengklarifikasi ini, supaya tidak jadi fitnah dan isu liar. Masa incumbent pakai contekan," kata Jubir BPN Andre Rosiade kepada wartawan sehari setelah debat kedua berlangsung (Sumber: Detik.com)
Tuduhan ini berawal dari sejumlah netijen yang mengaku dirinya melihat gerakan Jokowi yang menekan pulpen dan memegang telinga padahal tidak ada kertas. Gegara gerakan ini, Jokowi dituding memakai earpiece (alat bantu dengar) saat debat.
Seperti tuduhan, serangan, atau pun fitnah terhadap Jokowi lainnya yang sangat begitu mudah dipatahkan, begitu juga dengan tuduhan berpelurukan earpiece ini.