Lihat ke Halaman Asli

Gatot Swandito

Gatot Swandito

Mayjen Sudrajat: Manuver Radikal Prabowo di Jabar

Diperbarui: 9 Januari 2018   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mayjen (Purn) Sudrajat (Sumber: Kompas.com)

Selain nasib tragis Ridwan Kamil (Emil) yang sudah terbaca sejak awal Agustus 2017, Pilkada Serentak Jawa Barat 2018 dipenuhi dengan serangkaian kejutan.

Pilgub Jabar: Seperti Dewi Sinta, Ridwan Kamil Harus Menyucikan Dirinya

Dan yang paling mengejutkan adalah jatuhnya pilihan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, pada Mayjen Purnawirawan Sudrajat.

Bagaimana tidak, setelah Dedi Mizwar (Demiz) memproklamirkan dirinya akan bergabung dengan anggota Partai Demokrat menyusul keputusan partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono itu yang akan menjagokannya, tidak ada lagi tokoh yang layak diturunkan untuk memenangi Pilgub Jabar 2018.

Masalahnya, Prabowo tidak mungkin mendukung pencalonan Demiz yang sama artinya dengan menjadikan dirinya sebagai follower dari SBY. Dan, jika berkaca dari serentetan pemberitaan sebelumnya, sangat kecil kemungkinan bagi Prabowo untuk bersekutu dengan SBY, apalagi menjadi pendukungnya.

"Serobot" Deddy Mizwar, SBY Paksa Prabowo Jadi "Follower"

Ternyata, untuk "meja" Jabar, Prabowo memiliki kartu as yang begitu "dibanting di atas meja" langsung menggetarkan syaraf-syaraf lawan-lawannya.

Menariknya, nama jagoan Prabowo tersebut sama sekali tidak pernah disebutkan dalam setiap hasil survei yang dirilis. Bahkan, media luar ruangan, seperti baliho, poster, spanduk, dll yang memampang foto Sudrajat belum pernah ditemukan. Lebih dari itu, bahkan, nama Mayjen Sudrajat pun sudah dilupakan.

Keterkejutan atas munculnya Sudrajat dalam Pilgub Jabar 2018 sedikit banyak mengingatkan pada kemunculan Anies Baswedan dalam Pilgub DKI 2017.

Dalam Pilgub DKI 2017, Prabowo sangat tidak mungkin mendorong Sandiaga Uno yang juga kadernya untuk terjun dalam perebutan suara pemilih di ibu kota. Karenanya sangat tidak mungkin bagi Prabowo untuk memenangkan DKI jika Sandi yang dicalongubernurkan.

Barulah ketika waktu pendaftaran bakal calon gubernur-wakil gubernur ditutup, Prabowo mengumumkan Anies Baswedan sebagai calon gubernur, sementara Sandi dipasangkan sebagai calon DKI 2.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline