Lihat ke Halaman Asli

Gatot Swandito

Gatot Swandito

Gegara "Kesalahan" Cantiknya, Gatot Nurmantyo Bisa Di-HRS-kan

Diperbarui: 2 Oktober 2017   02:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gatot Nurmantyo (Sumber: KOMPAS.COM)

Selasa, 26 September 2017, Gatot Nurmantyo sudah menyampaikan laporan "intelijennya" mengenai rencana pembelian 5.000 pucuk senjata oleh institusi non-militer kepada Presiden Joko Widodo. Dengan begitu, "bola" kasus ini sudah ada di kaki Jokowi. Sekarang tinggal bagaimana Jokowi memainkannya.

Dan, permainan pun menjadi semakin menarik.

Gatot, seperti yang diakuinya, telah melakukan kesalahan karena telah menyampaikan, mungkin lebih tepatnya membocorkan, informasi yang katanya A1 itu kepada sejumlah purnawirawan perwira tinggi TNI yang menghadiri silahturahmi di Mabes TNI pada 22 September 2017. Gatot bersalah karena seharusnya informasi tersebut hanya diperuntukkan bagi Presiden RI.

Pertanyaannya, kenapa Gatot melakukan kesalahan yang seharusnya bisa dihindarinya? Kenapa setelah Menko Polhukam Wiranto membeberkan informasi yang berbeda dengannya, barulah Gatot melaporkannya kepada Presiden?

Atau, mungkinkah sebelumnya Gatot pernah melaporkan informasi tentang 5.000 pucuk senjata tersebut kepada Presiden. Tetapi, karena Presiden terkesan tidak atau belum juga meresponnya, Gatot pun dengan terpaksa sengaja membocorkannya.

Seandainya kesalahan itu disengaja, pastinya Gatot bukan saja sudah mengukur resiko yang bakal dihadapinya, tetapi juga telah menyiapkan langkah-langkah yang akan dijalankannya. Bahkan, Gatot sudah menyiapkan Rencana A, Rencana B, dan seterusnya.

Lantas, apa yang memaksa Gatot melakukan kesalahan yang disengajanya?

" ...Situasi yang sekarang ini yang sama-sama kita harus waspadai, ada semacam etika politik yang tidak bermoral, atau dikatakan pada saat ABRI yang dulu, itu terjadi sekarang ini.

Sehingga suatu saat apabila kami yang junior ini melakukan langkah di luar kepatutan para senior, itu karena kami bhayangkari ..."

Menurut Gatot, ada situasi yang patut diwaspadai. Dan, karena situasi tersebut ia akan melakukan langkah di luar kepatutan, atau di luar aturan atau bisa juga diartikan di luar tradisi.

Sebagaimana yang disampaikannya, pembelian 5.000 pucuk senjata itu masih dalam tahap perencanaan. Ini persis seperti isi dari rekaman suara Gatot yang menjadi viral, " ...ada kelompok institusi yang akan membeli 5.000 pucuk senjata, bukan militer ..."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline