Lihat ke Halaman Asli

Gatot Swandito

Gatot Swandito

Apa Salah Gatot Nurmantyo Saat Tampil di "Rosi"?

Diperbarui: 2 April 2018   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo (Sumber foto Kompas.com

Bisa dibilang, sejak awal November 2016,Jenderal Gatot Nurmantyo  tidak pernah lepas dari kontroversi. 

Berkali-kali nama Panglima TNI itu menjadi judul tajuk utama berbagai media. Kali ini, Gatot kembali menuai polemik setelah tampil talkshow Rosi yang ditayangkan Kompas TV pada Kamis 4 Mei 2017.

Pada program yang membincangkan artikel “Trump's Indonesian Allies in Bed with ISIS-Backed Militia Seeking to Oust Elected President” yang ditulis Allan Nairn tersebut, Gatot mengatakan upaya makar tidak akan mungkin dilakukan kelompok Islam untuk menjatuhkan pemerintahan Presiden Jokowi. 

Ditambahkan juga oleh jenderal kelahiran Tegal ini, kabar soal upaya makar dalam aksi unjuk rasa bela agama itu adalah berita bohong atau hoaks untuk menakuti rakyat Indonesia.

Pernyataan Gatot inilah yang kemudian menuai kontroversi. Banyak pihak yang menganggap pernyataan mantan KSAD bertentangan dengan fakta. 

Bahkan, lebih dari itu, pernyataan Gatot dipandang bertentangan dengan sikap Polri yang serius menangani kasus dugaan rencana makar. 

Gegara anggapan adanya perbedaan pandangan antara Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI dengan Polri, Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto berencana akan memanggil Gatot dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian (Sumber: KOMPAS.com).

Pertanyaannya, apa yang salah dari pernyataan Gatot dalam “Rosi” sehingga menimbulkan kontroversi? Selanjutnya. adakah perbedaan pandangan antara TNI dengan Polri dalam menyikapi kasus dugaan perencanaan makar?

Jika menyimak pernyataan Gatot dalam “Rosi” sebagaimana yang dapat disaksikan lewat Youtube, sebenarnya pernyataan Gatot soal makar sama sekali tidak bertentangan dengan tindakan Polri. 

Dalam video tersebut secara jelas memperlihatkan kalau Gatot mengatakan rencana makar tidak sama dengan aksi demonstrasi. Secara singkat dapat dilihat pada menit-menit akhir di mana Gatot mengatakan bahwa makar berbeda dengan aksi demo.

Pernyataan Gatot tersebut jelas sesuai alias tidak bertentangan dengan tindakan Polri dalam menangani aksi demonstrasi yang dimotori oleh GNPF MUI dan kasus dugaan rencana makar yang dilakukan oleh Ahmad Dhani, Adityawarman, Kivlan Zein, Sri Bintang Pamungkas, Ratna Sarumpaet, Rachmawati Soekarnoputri, dan lainnya. Dalam tindakannya, Polri pun membedakan antara aksi unjuk rasa dengan rencana makar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline