Lihat ke Halaman Asli

Gatot Swandito

Gatot Swandito

Mungkin Ini yang Bikin Kompasiana Jadi Sepi

Diperbarui: 25 Desember 2016   16:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Mau klarifikasi dulu. Saya bukan direktur Kompasiana. Tapi, direktur kompasianer. Itu juga cuma sohib saya Anuz yang bilang begitu. Asal tahu saja, direktur kompasianer yang sebenarnya saat ini Elde. Jabatan ini digilir setiap Selasa Legi. 

Kompasiana memang lagi sunyi senyap. Mungkin si Kriko sudah tidak lagi jomblo. Ini berita bagusnya. Berita buruknya, si Kriko sudah dimangsa kucing milik Jati Kumoro. Jadi tidak ada masalah serius dengan Kompasiana. 

Masalah Kompasiana ini cuma error menahun yang belum juga kelar diberesi admin. Tapi, error kan sudah biasa. Dulu juga begitu. Toh, dulu biarpun K error tetap saja masih banyak yang posting. Jadi, error bukan penyebab utama. Error hanya bikin banyak K-er tidak bisa login. Penyebabnya, banyak K-er yang tidak tahu cara login yang baik dan benar menurut sistem K versi error. Nah, usul buat admin, artikel ritual login versi error itu dipajang di atas Nilai Tertinggi biar yang belum baca bisa tahu.

Masalah error sebenarnya bukan pas login saja. Ada banyak variannya. Kebetulan sebagai admin swasta yang disupervisori Mpok Mike, saya dapat banyak keluhan soal rupa-rupa error. Mungkin saking banyaknya koleksi, error di Kompasiana bisa dibuatkan museumnya.

Kalo bukan melulu karena error, apa yang buat K sepi?

Jawaban paling gampangnya, ada kultur yang sudah hilang, yaitu connecting. K bukan hanya sharing, tapi juga connecting. Dulu k-saling terkoneksi lewat dashboard. Dari situ, K-er bisa memantau pergerakan artikel yg diposting sendiri, artikel teman, berikut komentar-komentarnya. Setelah dashboard tidak ada lagi, ngompasiana bagaikan hidup dengan satu paru-paru. Ngos-ngosan.

Kemudian, di tengah situasi error ini, para pesaing K justru menggeliat dengan berbagai terobosannya. Tidak heran kalau banyak yang lompat pagar. Di habitat barunya, K-er menemukan lagi paru-parunya yang hilang sebelah. Di sana teman-teman saling berhalo-halo satu sama lain. Bahkan, admin di sana ikut berhai-hai.

Adnin K, jangankan berhai-hai, untuk berkirim surat cinta pembredelan saja sudah tidak pernah lagi. Tulisan yang dinilai melanggar, langsung disikat tanpa alasan ba bi bu lagi. 

Semakin garingnya komunikasi antara admin dan k-er ini mengakibatkan timbulnya prasangka kalau K-er hanya numpang nulis, ngekos, ngandon eksis, dll. Sementara, dengan komunikasinya yang sangat hangat, pengelola pesaing K membangun sebuah hubungan di mana antara pengelola dan penulis saling membutuhkan. Admin K pun terkesan menjaga jarak dengan penulis aktif, apalagi kalau si penulis sering nyentil admin.

Anuz benar, salah satu yang membuat K sepi adalah vacumnya penulis aktif. Kalau hanya vacum masih bisa dipahami. Tetapi, kalau vacum karena aktif di blog keroyokan lain pasti ada yang membuatnya kurang berkenan, kurang sreg dengan situasi di K. Apalagi vacumnya banyak penulis aktif tersebut hampir bebarengan. 

Okelah K belum sanggup lepas dari belitan error, tp bukan di situ penyebab sepinya K. Ada faktor lain di luar sistem IT yang harus diubah pengelola K.

Dan masih banyak lagi yang lainnya. Cuma sudah bosen nulisnya. Wong itu persoalan lama yang sudah banyak ditulis teman.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline