Lihat ke Halaman Asli

Gatot Swandito

Gatot Swandito

Reaksi Cengeng Kawanan Ahok dalam Menanggapi Rencana Revisi Syarat Calon Independen

Diperbarui: 17 Maret 2016   15:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Memangnya rencana DPR revisi UU untuk memperberat persyaratan calon independen itu hanya ditujukan untuk Ahok? Kasarnya, rencana DPR itu hanya untuk menjegal Ahok. Geer amat ya kawanan pendukung Ahok ini.

Tanpa perlu menghubungkannya dengan Ahok, menentang rencana konyol DPR itu tetap saja masih bisa menggigit. Toh rencana DPR itu bukan hanya untuk Ahok, tetapi berlaku untuk semua calon independen. Kok, pendukung calon independen lainnya tidak ada yang memposisikan dirinya didzolimi oleh DPR aka parpol.

Kawanan pendukung Ahok ini sepertinya hanya melihat dengan memakai kacamata kuda. Itu pun kuda poni. Jadi, selain tertutup oleh kacamata, matanya pun tertutup oleh poni.

Kawanan pendukung Ahok seharusnya membuka kacamatanya dan membuka-buka pemberitaan setahun yang lalu. Setahun yang lalu, UU tentang persyaratan calon indepeden diperberat, dari yang semula hanya menyertakan fotocopy KTP menjadi fotocopy KTP dan formulir dukungan. Formulir dukungan pun harus diserahkan ke KPU lengkap dengan mencantumkan nama cagub dan cawagub yang didukungnya.

Parahnya lagi, aturan baru itu ditetatapkan pada pertengahan Mei 2015. Sementara pendaftaran ditutup pada akhir Juli 2015. Jadi, calon independen yang maju pada Pilkada 2015 hanya diberi kesempatan 2,5 bulan untuk melengkapi persyaratannya. Catat hanya 2,5 bulan!

Dan, dari sekitar 250 bakal calon kepala daerah independen, 80-an di antaranya gagal. Artinya, 31 % bakal calon gagal. Tapi, kok tidak terdengar ada pendukung calon independen pilkada 2015 yang mengaku didzolimi seperti kawanan pendukung Ahok.

Kawanan pendukung Ahok ini memang terkesan cengeng. Sedikit-sedikit memposisikan dirinya sebagai pihak yang didzolimi. Tidak ada bedanya dengan Ahok yang begitu mengetahui ada sampah kulit kabel, langsung berkoar-koar ke sana ke mari. Katanya, sampah kabel itu merupakan upaya sabotase untuk menjatuhkan dirinya.

Mungkin kawanan pendukung Ahok tidak menyadari jika kecengengan yang terus dipamerkan ini bisa dijadikan kampanye negatif untuk menyerang Ahok pada suatu saat nanti. Apalagi jika disandingkan dengan kearoganan kawanan pendukung Ahok yang menyerang kanan-kiri tanpa pandang bulu.. Tentu saja kampanye negatif ini akan sangat berdampak dalam menggerus elektabilitas Ahok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline