Lihat ke Halaman Asli

Gatot Swandito

Gatot Swandito

Benar Saja, Iran Copas Rusia: Kaitkan Saudi dengan Terorisme

Diperbarui: 12 Januari 2016   11:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Benar saja, Iran men-copas Rusia. Sama dengan Rusia yang mengaitkan Turki dengan ISIS, Iran pun mulai mengaitkan Kerajaan Saudi Arabia (KSA) dengan ekstrimisme atau terorisme.

Siang kemarin, 11 Januari 2015 diberitakan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyodorkan dua pilihan kepada KSA untuk memilih. Pertama, mereka tetap melanjutkan dukungan terhadap ekstremis dan mempromosikan kebencian sektarian. Kedua, Saudi memainkan peran konstruktif dalam menjaga stabilitas kawasan.

http://internasional.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/16/01/11/o0rzs5377-iran-ada-dua-pilihan-buat-arab-saudi

Sodoran dua pilihan itu merupakan balasan dari Iran karena  sebelumnya, pada hari yang sama, Liga Arab mengultimatim Iran dengan dua pilihan:

"Iran harus memutuskan, mereka ingin menjadi tetangga seperti apa: tetangga yang baik atau tetangga yang kacau. Sejauh ini mereka bertingkah laku seperti yang terakhir," kata Sheikh Abdullah bin Zayed al-Nahyan, Menlu Uni Emirat Arab, seusai sidang darurat Liga Arab. http://print.kompas.com/baca/2016/01/11/Liga-Arab-Sampaikan-Ultimatum-kepada-Iran

Sepertinya di Timur Tengah sedang musim “dua pilihan”, karena pada 29 September 2015 Menlu Arab Saudi, Adil Al-Jabir juga memberikan dua pilihan kepada Presiden Suriah Basyar al Assad: Mundur atau perang!

Kalau, Iran juga bisa membuktikan keterlibatan KSA dengan terorisme, itu sama artinya dengan mengunci negara-negara sahabat KSA untuk tidak bergerak. Logikanya sederhana, bagaimana mungkin memberikan dukungan kepada KSA, negara yang justru mendukung terorisme.

Tudingan Iran kepada KSA ini juga mirip dengan Rusia kepada Turki. Dalam kasus Rusia-Turki, begitu Rusia membeberkan bukti-bukti keterlibatan Turki dengan ISIS, semua negara langsung mengambil sikap menjaga jarak dengan Turki. Pengungkapan bukti-bukti keterlibatan KSA dengan kelompok terorisme inilah yang dalam beberapa hari kedepan akan dilakukan Iran.

Sama dengan Rusia yang bekerja sama dengan kelompok oposisi Turki, Iran pun akan saling bertukar informasi intelijen dengan “orang dalam” KSA. Adanya informasi tentang aliran dana dari KSA kepada ISIS, Nusra, dan mungkin juga kelompok teroris lainnya tentunya sudah ditelusiri. Apalagi sebelumnya Pangeran Arab, Waleed bin Talal mengakui jika KSA menjadi salah satu negara yang mendanai ISIS dan Nusra.

Jadi, sama seperti yang dilakukan Rusia kepada Turki, Iran tinggal memilah-milah informasi mana yang perlu diungkap kepada publik, bukti mana yang akan dibawa ke Dewan Keamanan PBB, dan informasi mana yang harus tetap dirahasiakan.

Jika melihat Rusia Vs Turki, awalnya pada 16 November 2015 ketika menghadiri Forum G 20di di Turki Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan ada 40 negara yang mendanai ISIS dan beberapa di antaranya hadir dalam forum tersebut. Dua hari kemudian, media Rusia menayangkan rekaman video yang memperlihatkan pemboman pesawat-pesawat Rusia atas truk-truk pengangkut minyak milik ISIS. Video itu pastinya bukan ditujukan untuk Amerika dan para sahabatnya, tetapi kepada publik yang meragukan pernyataan Putin. Demikian juga dengan Iran, Iran harus membuktikan tudingannya jika KSA memang mendukung ekstremisme dan mempromosikan kebencian sektarian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline