Lihat ke Halaman Asli

Gatot Swandito

Gatot Swandito

Kompasianer Bain Saptaman Mau ke Kutub Utara

Diperbarui: 23 Desember 2015   13:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Gegara Jati Kumoro bilang, “Cuma ngamen di Sarkem aja, kok ngaku-ngaku ngebend,” Elde pun gusar. Cuaca Jerman yang dingin tidak mampu mendinginkan suasana hatinya.

“Ike (dari bahasa Jerman “ich”) serius. Ike bisa ngeband,” kata Elde. “Nanti pas mudik, ike buktikan.”

Dua hari kemudian Elde pun datang di Yogya. Saya sendiri datang keesokan harinya. Turun di Stasiun Tugu, saya dijemput Jati yang sudah menunggu di sekitar PKS (Pas Kidule Stasiun) langsung membawa saya ke panggung yang khusus disediakan untuk Elde.

Kedatangan Elde di Yogya ini disambut oleh 101 Kompasianer lainnya yang mendapat undangan lewat “Obrolan”. Undangan sengaja disebar lewat “Obrolan” untuk mengantisipasi membludaknya kedatangan kompasianer ke Yogya.

Karena lama menunggu Elde yang bersalin di ruang dandan, saya ngobrol-ngobrol santai dengan Bain Saptaman.

“Mas aku wis bosan,” kata Bain Saptaman.

“Bosan apa, Mas. Bosan hidup?”

“Bukan itu, Mas. Aku sudah bosan cuma muter-muter di candi-candi yang ada di sekitar Yogya saja.”

“Terus Mas mau ke candi yang di mana lagi?”

“Bukan ke candi lagi.” Bain diam sejenak. “Tapi ke Kutub Utara.”

“Kutub Utara!” Saya terkejut. “Jauh sekali. Naik apa ke sana?”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline