Lihat ke Halaman Asli

Gatot Swandito

Gatot Swandito

Soal Sound System, Hariri Perlu Meneladani SBY

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bukannya sound system ngadat itu biasa. Sedang upacara bendera, sedang sholat Jumat, sedang pidato tiba-tiba sound system berdenging menusuk gendang telinga, putus-putus, atau bahkan mati sama sekali. Dan, belum pernah kita mendengar ada yang marah gara-gara sound system ngadat. Paling reaksi kita seperlunya dan biasanya hanya sekedar menggerutu atau ngedumel. Malah, kadang saat sound system error beberapa orang yang mengerti langsung dengan sigap bergotong royang membenahi. Jadi, sangat aneh kalau ada orang yang marah besar gara-gara sound system ngadat, apalagi kalau orang itu sehari-hari bersinggungan dengan sound system.

Belakangan media diramaikan oleh kelakuan Ustadz Hariri yang ngamuk gara-gara ngadatnya sound system. Dari rekaman video yang beredar di Youtube terlihat Hariri yang duduk di kursi yang berada di atas panggung menyosorkan kaki kirinya ke wajah Entis Sutisna yang berada di bawahnya. Kemudia Hariri mendoakan Entis yang ditimpali “amien” oleh jamaah. Dan, bila diperhatikan yang diucapkan Hariri bukanlah doa sesungguhnya. Tapi penghinaan terhadap Entis. Entis “didoakan” supaya dapat rezeki bisa, naik haji, dan lain-lain isi doa itu terkesan sebagai pembanding Hariri yang kaya dan sudah berhaji dengan Entis yang hanya pesuruh dan belum naik haji. Tidak lama kemudian terlihat Hariri yang murka menekan leher orang tersebut dengan kakinya.

Tapi, baru kali ini gara-gara sound system ngadat ada orang yang merendahkan, menghinadinakan orang lain dengan begitu nistanya. Ironisnya penistaan itu diakukan seorang bergelar ustadz dan dihadapan orang banyak, termasuk anak-anak. Bukannya bagi seorang ustad lekat dengan sound system, dan pastinya tahu bila error-nya sound system sudah lumrah terjadi. Ironisnya, menurut Liputan6.com bukan kali itu saja Hariri ngamuk gara-gara error-nya sound system.

Seharusnya Hariri meneladani sikap Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Beberapa kali SBY mendapati gangguan pada soun system pada saat bicara atau pidato. Toh, SBY sama sekali tidak marah, malah beliau mencandai peristiwa yang kerap dialaminya itu. Contohnya pada 15 Desember 2013 lalu, saat baru tiba dari Tokyo SBY menggelar konpers. Baru saja SBY mulai bicara sound system mendadak mati. Lalu apa kata SBY?

"Berapa kali terjadi pas dites bagus. Pas saya masuk mati," kata SBY lalu tersenyum.

Beberapa menteri dan wartawan yang hadir dalam keterangan pers itu tersenyum bahkan tertawa. Tak lama kemudian ada yang nyeletuk. "Kabelnya grogi."

SBY pun menyahuti celetukan itu. "Iya kabelnya grogi. Mudah-mudahan tidak salah kabel," kata SBY lalu tertawa. (sumber)

Dari pernyataan "Berapa kali terjadi pas dites bagus. Pas saya masuk mati”jelas menceritakan kalau SBY kerap mendapati kerusakan sound system. Tidak hanya SBY, Obama pun pernah mengalami masalah yang sama dengan sistem pengeras suaranya. Seperti halnya SBY, penguasa negara adi daya ini pun tidak tersulut emosinya.

Jadi, kepada Hariri yang mengaku sebagai ustadz teladanilah sikap Presiden RI SBY yang justru memanfaatkan kejadian sound system ngadat untuk bercengkerama.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline