Lihat ke Halaman Asli

Gatot Swandito

Gatot Swandito

Alasan Koran Sulit Dikalahkan TV, Radio, dan Internet

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Semalam saya membaca tulisan Giri Lumakto. Katanya, gara-gara streaming video online, bioskop bisa mati. Jelas tulisan ini ngawur karena tidak merujuk pada fakta yang terjadi. Sebagai akademisi seharusnya Giri melihat sejarah di mana koran masih tetap eksis walaupun muncul tehnologi informasi yang jauh lebih cepat, efesien,dan efektif..

Begini, dulu koran menjadi satu-satunya media masa. Lalu datanglah era radio. Radio menjadi satu-satunya pesaing koran ketika itu. Radio memiliki kelebihan ketimbang koran. Radio dapat menyiarkan suatu peristiwa secara langsung (real time). Tapi, koran tetap bertahan. Koran masih terus dicetak.

Kemudian masuklah era televisi. Televisi menjadi pesaing kuat bagi koran. Tapi koran masih tetap eksis. Sama seperti radio, televisi bisa menyiarkan suatu peristiwa secara langsung. Tapi, koran masih terus dicetak.

Setelah televisi, dunia memasuki era internet. Dengan internet, berita lebih cepat dipublikasikan. Dengan internet , kita juga tidak perlu lagi mengliping koran. Dan masih banyak kelebihan internet ketimbang koran.

Tapi, sekali pun muncul aneka media, mulai dari radio, televisi, sampai internet, ternyata koran tetap eksis. Koran tetap dicetak. Kalau koran tetap eksis, artinya ada kelebihan koran dibanding media lainnya.

Setelah melakukan analisa, saya menemukan kelebihan koran dibanding jenis media lainnya. Dan ini keunggulannya.

1.Koran bisa dipakai untuk kipasan, TV, radio, dan internet tidak bisa.

2.Koran bisa dihamparkan untuk diduduki atau ditiduri. TV dan yang lainnya tidak bisa.

3.Koran bisa dipakai untuk menyerap minyak gorengan. TV dan yang lainnya tidak bisa.

4.Koran bisa dipakai untuk menutupi muka. TV dan yang lainnya tidak bisa.

5.Koran bisa dipakai untuk main timpuk-timpukan. TV dan yang lainnya tidak bisa.

6.Terakhir, hanya koran yang bisa dilipat untuk memukul lalat yang hinggap di meja. TV dan yang lainnya tidak bisa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline