Lihat ke Halaman Asli

4 Januari 2016

Diperbarui: 4 Januari 2016   09:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari keempat di tahun dua ribu enam belas, dilangit masih terlihat rembulan yang sama seperti pada awal masa penciptaan semesta. Bulat dengan cahaya keemas-emasan yang tetap akan selalu mempesona untuk para pecinta malam, penikmat kopi, pemelihara anjing seperti kita.

Lalu aku ambil bulan itu, aku belah jadi dua, aku bagi separuh untukmu lalu kita masukkan didalam secangkir kopi panas, aduk dan sruupppp....

Guk...
Nasib kita bisa jadi sama jing...

Tidur - Bangun - Makan - Tidur lagi sesekali diselingi dengan coitus yang kita lakukan sebagai sebuah upacara sakral disertai doa-doa dan sesaji.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline