Sebuah pemikiran atau paham, lebih tepat disebut sebagai ideologi. Ideologi ini muncul karena manusia diberikan akal oleh Tuhan. Orang berpaham atheis tidak bisa sepenuhnya disalahkan mengapa mereka tidak mengenal tuhan. Mungkin pembaca bertanya mengapa saya menulis judul ini. Ya, Judul saya angkat karena saya ingin meluruskan pemikiran yang telah "teracuni" oleh pemikiran tunggal ireligius yang terlalu mendalam. Bagaimana paham atheisme sebenanya merupakan paham primitif yang meracuni otak manusia agar tidak memiliki "sense" untuk mengenali siapa penciptanya.
Istilah "ateisme" berasal dari Bahasa Yunani ??e?? (átheos), yang secara peyoratif digunakan untuk merujuk pada siapapun yang kepercayaannya bertentangan dengan agama/kepercayaan yang sudah mapan di lingkungannya. Dengan menyebarnya pemikiran bebas, skeptisisme ilmiah, dan kritik terhadap agama, istilah ateis mulai dispesifikasi untuk merujuk kepada mereka yang tidak percaya kepada tuhan. Atheisme muncul pada abad ke-18 oleh Baron d'Holbach yang pertama kali melopori pemikiran atheis.
Dalam kuliah Agama Kontekstual dibahas bahwa segala yang ada di alam semesta tidak ada yang muncul dan ada secara tiba-tiba, dalam baik itu penciptaan terkecil yang diketahui oleh manusia yaitu virus maupun penciptaan besar yaitu alam semesta (meliputi planet dan galaksi) dan semua itu yang menciptakan tidak lain sang Maha Pencipta. Banyak bukti-bukti kebenaran sains modern dari berbagai disiplin ilmu, yang menunjukkan eksistensi tuhan dan semua bukti keajaiban penciptaan dapat meruntuhkan pemahaman atheis. Berikut ini adalah keajaiban penciptaan jika dihubungkan dengan sains modern.
Ada apa dengan alam semesta dan bumi?
Salah satu pertanyaan yang menggelitik dibenak saya mengapa Tuhan menciptakan alam semesta begitu luas? Bukankah sangat sia-sia dengan alam semesta yang begitu luas tuhan hanya menciptakan satu makhluk yang berintelegensi tinggi bernama manusia. Kemampuan intelegensi otak manusia memang sangat tinggi dan perkembangan pengetahuan manusia terus berkembang dari zaman ke zaman. Mungkin bagi anda masih bertanya bagai mana manusia dapat membagi waktu dalam satu menit ada 60 detik, dalam satu jam ada 60 menit, dalam satu hari ada 24 jam, dalam satu bulan ada 30 hari, dan dalam satu tahun ada 12 bulan. Namun jika Anda meluangkan waktu untuk membaca buku-buku ilmu pengetahuan populer, Anda akan takjub bagaimana manusia bisa mengerti alam semesta ini hingga demikian hebatnya.
Alam semesta saat ini dibagi menjadi dua yaitu observable universe dan non observable universe. Observable universe merupakan alam semesta yang dapat dilihat dan diketahui manusia, sedangkan non non observable universe merupakan bagian alam semesta yang belum dapat dijamah dan belum diketahui oleh indra penglihatan manusia. Sebagai contoh observable universe, manusia saat ini bisa mengetahui bahwa jarak dari pinggir ke pinggir galaksi Bima Sakti (Inggris: Milky Way, galaksi dimana bumi berada) adalah 100.000 tahun cahaya. Artinya, cahaya memerlukan waktu 100.000 tahun untuk bergerak dari pinggir galaksi Bima Sakti yang satu ke pinggir satunya lagi. Padahal, dalam 1 detik, cahaya bisa menempuh jarak sekitar 300.000 kilometer. Dalam 100.000 tahun, ada sekitar 3 153 600 000 000 detik. Jika dua angka ini dikalikan, berarti lebar bentangan galaksi Bima Sakti adalah sekitar 946 080 000 000 000 000 kilometer. Sungguh suatu jarak yang sangat jauh (bandingkan dengan jarak dari jakarta ke surabaya yang ‘hanya’ sekitar 800 kilometer)
Sangat salah jika Anda berpikiran bahwa galaksi bima sakti adalah galaksi masif dan paling besar diantara yang lainnya. Galaksi Bima Sakti sesungguhnya hanya merupakan satu titik kecil di alam semesta, yang saat ini diperkirakan terdiri dari 170 miliar galaksi. Dalam satu galaksi, ada puluhan juta hingga triliunan bintang di dalamnya. Dan menurut ilmu pengetahuan terkini, diameter alam semesta adalah 93 miliar tahun cahaya! Ini pun baru dari bagian alam semesta yang bisa dipahami oleh manusia, yang sampai sekarang pun belum bisa diukur dengan pasti. Sungguh tidak terbayangkan berapa luas alam semesta yang sesungguhnya itu. Sekarang yang menjadi pertanyaan bagaimana alam semesta begitu luas ada, apakah ada secara kebetulan? apakah terciptanya alam semesta merujuk teori big bang? dan apakah kejadian big bang tidak ada yang mengatur dan merencanakan? Terlalu konyol apabila kelompok atheis menganggap alam semesta ada secara kebetulan. Think again...
Hingga saat ini diyakini bahwa ada 8 planet yang mengelilingi matahari di tata surya kita yaitu dari planet terdekat dari matahari dan planet yang terjauh dari matahari. Planet ini yaitu 1) Merkurius 2)Venus 3) Bumi 4) Mars 5) Yupiter 6) Saturnus 7) Uranus 8) Neptunus. Apakah anda berfikir mengapa bumi berada pada urutan ke 3? Sangat menarik untuk dibahas, bahwa jarak antara bumi matahari sekitar 150.000.000 km. Jarak yang memisahkan bumi dan matahari menyebabkan suhu dibumi tidak ekstrim panasnya dan begitu mendukung untuk terjadinya kehidupan. Komposisi gas yang menyusun atmosfer bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Pada lapisan terendah dibumi yaitu Troposfer suhu dan komposisi gas yang meyusun begitu nyata dapat menopang kehidupan makhluk hidup dengan presentase komposisi oksigen paling panyak sehingga makhluk dapat melakukan respirasi. Apakah anda pernah membayangkan apa yang yang terjadi kalau lapisan gas nitrogen dengan presentase terbesar di lapisan Troposfer? Think again...
Beberapa kenyataan tentang keajaiban penciptaan tidak bisa dibantahkan lagi, sains modern sangat mendukung hal itu, tulisan saya bukan berarti untuk menghakimi pendapat atheis. Saya hanya mengingatkan tidak ada yang tercipta dengan sendirinya di alam semesta ini walaupun haya sebutir pasir, melainkan ada Sang Maha Pencipta yang merencanakan dan mendesain begitu sempurna. Wallahua'lam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H