Matinya listrik berakibat pada tidak berfungsinya sistem pendingin pada reaktor nuklir. Meskipun reaktor dimatikan namun peluruhan nuklir dalam jumlah kecil masih tetap bisa terjadi. Oleh karena itu timbul panas dari peristiwa peluruhan batang nuklir ini. Pada kondisi normal batang ini akan terendam oleh air yang digerakkan dengann sistem pendingin. Dengan demikian panas pun jadi hilang. Tapi tidak adanya energi membuat panas terus mengenai batang nuklir.
Pada selang waktu tertentu yang tidak bisa diprediksikan, batang nuklir ini bisa meleleh dan meluruh secara cepat. Pada kondisi ini tanki tempatnya tidak mampu menampung radiasi yang ada. Akibatnya bisa terjadi kebocoran nuklir.
Tulisan terkait:
Foto Sendai Sebelum dan Sesudah Tsunami
Gempa-gempa Terbesar Berbagai Negara Gempa Terbesar di Dunia Didominasi Indonesia Tsunami Bisa Tenggelamkan Indonesia Letusan Terbesar di Dunia Ada di Danau Toba Gempa di Jogja
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H