Lihat ke Halaman Asli

Nurul Anwar

Citizen Journalism | Conten Writer | Fasilitator | Pekerja Sosial |

Satu Kegelisahan, Perempuan dan Kesengsaraan

Diperbarui: 6 Juni 2024   12:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pinterest.com 

Belakangan kasus kekerasan yang menimpa perempuan santer terdengar di sekitar kita. Misalnya, penemuan mayat dalam koper di Bekasi, korban mutilasi di Cianjur, hingga mayat perempuan yang dimasukan ke dalam lemari indekos di Cirebon dan masih banyak deretan kasus lainnya.

Kasus-kasus pembunuhan barusan, disebabkan banyak hal. Media memberitakan ada yang bermotif masalah keluarga, masalah perselingkuhan hingga masalah sepele. Miris saja rasanya, alih-alih menjaga hak hidup seseorang malah dengan enteng tangan menghilangkan nyawanya.

Catatan akhir tahun Komnas Perempuan melaporkan, setidaknya ada 1276 pengaduan kekerasan di ranah publik. Data tadi belum menghitung jenis kekerasan lainnya. Belum juga melihat dampak berlapis bagi korban. Terlepas dari fakta yang ada, hingga puncaknya adalah penghilangan nyawa seorang perempuan.

Terus terang, sejenak pikiran saya menanyakan dan gelisah kenapa perempuan yang lagi-lagi menjadi korban? Apakah dunia memang sekejam itu terhadap perempuan? Lalu bagaimana perempuan melihat fakta hari ini?

Saat menulis ini, lirih terdengar di pikiran saya begini, "Untuk apa sih nulis begini? Mau jadi orang yang tampil peduli pada isu perempuan atau gimana hah?" Sejenak saya kesampingkan suara lirih tadi. Jadinya begini kira-kira "apa yang menjadi gelisah, sampaikan saja"

Saya turut prihatin atas kesengsaraan yang menimpa perempuan di luar sana. Dan saya pun mengutuk keras setiap kejahatan yang menghilangkan nyawa, siapapun itu pelakunya, baik perempuan atau laki-laki. 

Tampaknya perempuan teramat sulit menemukan ruang-ruang aman bagi dirinya sendiri, bahkan oleh orang yang terdekatnya sekalipun, ia dilakukan dengan keji. Ihwal barusan, ruang yang tidak aman bagi perempuan kadang begitu saja tercipta oleh lingkungannya. Lalu bagaimana?

Pendidikan dan Kesadaran

Jauh-jauh hari, kita dikenalkan dengan pendidikan dan pengetahuan. Pendidikan mengantarkan setiap insan untuk pemahaman yang lebih baik tentang nilai-nilai moral dan sosial, serta meningkatkan kesadaran akan tanggung jawab sosial. Keduanya berkelindan satu sama lain. Pendek kata, pendidikan dan pengetahuan diusahakan agar meningkatnya kualitas hidup seseorang.

Canva.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline