Lihat ke Halaman Asli

Nurul Anwar

Citizen Journalism | Conten Writer | Fasilitator | Pekerja Sosial |

Januari yang Jauh

Diperbarui: 9 Maret 2022   19:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Aku Mau Cerita Sedikit Panjang, semoga tidak terlampau jauh dan membosankan. 

Tulisan ini saya bagi menjadi dua bagian. Ini bagian pertama yak. Silakan.

Januari sudah berlalu, tiba-tiba sudah di pertengahan Februari, cepat betul rasanya. Jelang awal tahun kemarin, saya dipinta untuk siap menjadi ketua pelaksana Haul Gus Dur ke-12. Spontan, uluran tawaran mereka saya tolak satu-satu. Aku bilang gini ke mereka, Saya ini bukan orang konseptor, bukan. Tapi kalau cari orang yang sedia siap kesana-kemari, saya bisa, arus bawah aja. Dengan setengah yakin, alasan saya semoga dapat diterima mereka dan sudi menunjuk orang lain. Nampaknya tidak, alasan saya masih kalah logis dengan alasan mereka, mereka bersikeras nunjuk saya sebagai ketua pelaksana. Karena tidak menemukan ujung, akhirnya dengan berat hati saya iyakan kemauan mereka, pikirku, toh nanti ada mereka dibelakang saya. 

Persiapan dimulai, satu diantara kita ditugaskan sebagai penanggung jawab acara, masing-masing punya tanggungannya sendiri. Temen-temen, haul Gd Ciputat tahun sekarang diadakan dua kali, satu online sisanya ofline, secara keseluruhan haul Gd Ciputat terangkum dalam nama Bulan Gus Dur yang kurung waktunya terhitung sejak bulan Desember hingga Januari. Kendati begitu, Gus Dur tetaplah Gus Dur, ia tidak dapat dibatasi dan terbatasi selama dua bulan, Desember-Januari, bagi saya, Gus Dur adalah semua bulan. Awas, ini tidak bermaksud untuk mengkultuskan sosok Gus Dur loh.

Sengaja temen-temen panitia hadirkan Haul Ciputat secara online agar jangkaunnya lebih meluas, kiranya pemikiran Gus Dur dan jejak langkahnya bisa terjangkau oleh siapapun dan sejauh manapun. Haul online kali ini, kita hadirkan seri bedah buku, Gender Gus Dur, singkatnya, buku itu membahas Gus Dur sebelum, saat dan sesudah Gus Dur menjabat sebagai Presiden RI. Alhamadulillah, acara haul online berjalan lancar tanpa halangan, saya ucapkan matursuwon buat Rafi Yesus santri Ciganjur, pun sama Pahmi seorang kawan GD Ciputat yang jauh, dia di Jogja. Alunan Pahmi sebagai moderator buat saya terperangah, Pahmi Jago ulah suasana diskusi. Makasih.

Berikutnya, acara haul yang ofline, nah ini, agaknya bikin kepala pening dan perasaan cemas khawatir. Segala persiapan konsep dari A-Z telah kita rapatkan, seperti tempat acara, susunan acara,  siapa pengisi narasumber dkk. Beruntung saya punya banyak kawan yang siap sedia membantu kesana kemari, sat-set begitu orang kos-kosan bilang. Selama Januari itu, saya, Rifa, Rafi dan tentu teman-teman yang lain ajag-ajig ke sana kemari untuk keperluan haul, seperti ketemu bang Pacun untuk pengisi acara, temen-temen muralis Depok, dan Teater Patri Universitas Pamulang. Untuk yang saya sebut belakangan, ini diurus Desy, kebetulan Desy sempat join di komunitas itu. Makasi loh.

Menyoal dana acara haul ofline. Untuk soal dana, sama seperti yang sebelumnya temen-temen panitia open free order kaos Gus Dur, keuntungannya pure untuk kegiatan acara, bersyukur biar tidak begitu mencukupi, setidaknya masih ada ruang nafas yang buat temen-temen jadi lega. Selanjutnya, masih dalan pencarian dana, ada beberapa list tokoh yang harus kita sowankan, pertama-tama tentu kita bersilaturahmi kedua kalinya cari dana untuk kegiatan haul tersebut. Namun sayang, semesta tidak sepenuhnya mendukung, tidak sedikit tokoh-tokoh yang gagal kita sambangi, Prof Oman, Bu Nur Rofiah, Pros As Hikam dsbg. Jujur sedikit sesal, tapi yaudin mau gimana lagi. Rifa secara nekat, kirim proposal lewat email ke berbagai lembaga. Mantap juga pikirku. Inisiatif banget.

Selama ajag-ijig pencarian dana, saya, Rifa dan sisanya temen-temen Matan UIN Jakarta silaturahmi main ke Pa Fathuddin, beliau ini senior Matan dosen Hukum UIN Jakartan yang santri. Ini kali pertama saya ketemu duduk ngopi bareng sama beliau. Parah betul, obrolan panjang kami sama beliau menembus angin malam, kalo saja saya tidak berfikir, ah udah jam segini, barangkali beliau mau istirahat, saya rasa obrolan terus lanjut hingga jelang shubuh. Banyak hal yang kami obrolkan saat itu, dari mulai Gus Dur, kisah mistis, segudang kenangan cerita di Pesantren, dan lain sebagainya. Sempat kala itu, saya mengadu soal diri saya. Dia bilang gini kurang lebih, udah deh kamu baca buku-buku filsafat aja, yang ringan-ringan aja dulu. Kalo toh sampe muntah, muntahin. Memang selama ini, acap kali mendengar Filsafat, kuping saya tertutup rapat-rapat seolah ada tembok besar dihadapan. Sepulang dari rumah pa Fathuddiin, sepintas terfikir satu waktu harus silaturahmi ke beliau lagi.

Kemudian soal tempat acara, semula tempat acara sudah fix di aula gedung Pusdatin Kemendikbud Cipayung Ciputat. Sehubungan ketua Pusdatin adalah ketua Matan Pusat, temen-temen panitia meminta izin untuk menggelar haul di aula tersebut. Singkat cerita tempat sudah fix begitu juga tanggal penyelenggaraan, eh bajilakkk,  parahnya jelang 3 hari sebelum acara mulai pihak gedung konfirmasi kalau gedungnya gabisa dipake gara-gara mau di sterilkan menyusul salah satu petugas Pusdatin positif Covid-19. Saat mendapatkan kabar dari Rafi, ketika itu saya tengah di kafe Tasawuf Underground lagi ngopi sekaligus baca baca novel Pulang Leila S Chudori. Ah parah banget, tau kabar itu seketika langsung saya sedikit misuh-misuh, ko bisa yah haha. Tinggal berapa hari lagi tempat acara malah gabisa dipake. Pusing dilema antara lanjutin acara ditanggal itu atau kita tunda saja. Akhirnya setelah kesana kemari cari alternatif tempat, kita pastiin di depan kos-kosan saya.

Aduh pasti kalian yang ngebaca bosan yak, tulisannya ga runut, ga renyah, pastinya kalian mikir gini, ah apaan si ini tulisan, cerita gajelas. Hehe. Dah dulu ya nanti aku terusin dicerita selanjutnya. Di Januari yang jauh. Trims




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline