Berkembangnya teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan mendorong produksi film Hollywood bertema AI. Juli 2023 lalu kita sudah disuguhi AI yang manipulatif dan jahat dalam film "Mission Impossible: Dead Reckoning Part One".
Nah, kali ini ada film baru bertema sama berjudul "The Creator" yang resmi dirilis di Indonesia 27 September 2023 lalu. Film ini punya sudut pandang yang berbeda, bahwa AI itu (sebenarnya) tidak jahat.
Saya menonton film ini di bioskop minggu lalu dan langsung jatuh hati dengan semua aspek dalam film ini. Saya sangat senang dengan visualnya, aktingnya, music score-nya dan... ada Indonesianya! Nanti kita bahas.
Tapi sayang film ini cuma bertahan seminggu di bioskop tanah air. Kini tinggal segelintir bioskop yang memutarnya dengan jadwal yang sangat terbatas. Ingin hati menontonnya lagi, tapi sayang jadwal tayangnya kurang pas di hati.
Film bergenre scifi/adventure/drama ini bersaing ketat dengan film "Retribution", "Expend4bles" yang merupakan film action seru. Dua film ini menyuguhkan aksi tembak-tembakan antara hero dan villain, serta adegan ledakan dahsyat.
"The Creator" sebenarnya juga punya adegan yang serupa, pertempuran antara dua pihak yang mengandung tembak-tembakan dan ledakan di mana-mana. Bahkan ada sentuhan K-drama yang membuat orang yang lunak hatinya bisa sesenggukan juga.
Awalnya saya menduga film ini merupakan spin-off dari seri Star Wars. Ketika menonton trailer-nya film ini punya vibes serial legendaris tersebut. Ternyata film ini cuma meminjam vibes-nya lantaran sutradara dan penulis naskah film ini adalah orang-orang di balik spin-off Star Wars, "Rogue One: A Star Wars Story".
Baiklah, kita akan kupas bagaimana inti cerita dari film "The Creator". Tapi waspadalah, waspadalah, ulasan film ini mengandung sejumlah spoiler. Boleh skip bila tidak ingin terpapar spoiler sebelum menontonnya. :)
Ledakan dahsyat menandai perang manusia versus AI
Film berlatar tahun 2070 ini diawali dengan ledakan nuklir dahsyat di kota Los Angeles, Amerika Serikat (AS) yang terjadi pada tahun 2055. Begitu dahsyatnya ledakan itu sampai membuat lubang super besar di tengah kota.
Pihak Amerika menuding bahwa AI adalah dalangnya. Akibatnya, pemerintah AS gercep berencana membasmi AI dari muka Bumi dengan membuat sebuah pesawat super duper gede bernama North American Orbital Mobile Aerospace Defense atau NOMAD.