Turnamen tenis grand slam Australian Open (AO) 2020 telah berakhir, ditutup dengan final partai tunggal putra antara unggulan kedua Novak Djokovic (Ceko) dan unggulan kelima Dominic Thiem (Austria).
Pertandingan kedua petenis tersebut berlangsung pada Minggu 2 Februari 2020 di lapangan utama Rod Laver Arena, Melbourne Park, Australia.
Sebagaimana sudah diperkirakan banyak orang, Djokovic menjadi juaranya setelah menang atas Thiem melalui pertarungan ketat lima set yang menegangkan dengan angka 6-4, 4-6, 2-6, 6-3, 6-4. Pertandingan tersebut berlangsung selama hampir empat jam dan sangat melelahkan.
Thiem bermain sangat agresif. Ia sangat berambisi merebut gelar grand slam pertamanya. Beberapa kali ia membuat Djokovic nampak putus asa. Djokovic hampir saja kalah kalau tidak segera bangkit di set keempat.
Pada akhirnya di game kesepuluh atau game penentuan ketika kedudukan 5-4 dan 40-15 untuk keunggulan Djokovic, forehand Thiem keluar dari bidang lawan membuat Djokovic meraih gelar juara AO yang kedelapan kalinya.
Lagi-lagi Thiem terpaksa harus menunda impiannya untuk merebut gelar juara grand slam. Final AO 2020 adalah babak final ketiga bagi Thiem.
Di French Open (FO) 2018 dan 2019 lalu, ia sudah dua kali begitu dekat dengan gelar juara. Tetapi Rafael Nadal (Spanyol), sebagai raja tanah liat masih terlalu unggul baginya. Di AO 2020, Thiem bertemu dengan raja arena AO yang mulai tahun ini menggunakan lapangan keras GreenSet.
Dalam pidato kemenangannya, Djokovic memberikan sambutan yang positif dan sportif kepada Thiem yang harus rela mengakui keunggulan lawannya. Djokovic mengatakan: "... It wasn't meant to be tonight but it was a tough match and you were very close to win it. You definitely have a lot more time in your career I'm sure that you will get one of the slam trophies... More! more than one." (The Guardian).
Dalam sambutannya, Thiem tidak menyesali apapun. Seraya mengakui bahwa ketiga petenis dalam "Big Three" yaitu Djokovic, Nadal dan Federer telah membawa tenis ke level yang baru. Tetapi ketiga petenis itu juga membawanya ke tingkat yang lebih baik lagi. Thiem memang pantas menjadi juara, tetapi Djokovic lebih layak membawa pulang piala kemenangan.
Bagi Thiem, juara grand slam hanya masalah waktu. Ia masih 26 tahun, masih cukup panjang perjalanannya. Jadi nampaknya ia masih harus bersabar.
Di peringkat ATP, Djokovic kembali duduk di posisi puncak menggeser Nadal yang kini turun di peringkat dua. Sementara itu Thiem naik satu tingkat ke posisi 4 ATP. Jumlah poinnya yang 7045 kini membayangi Federer yang berada di posisi 3 ATP dengan poin 7140.