Senin (14/10/2019) lalu adalah hari yang bersejarah bagi Arab Saudi dan Rusia. Di acara "Forum CEO Arab Saudi - Rusia" yang dihelat di kota Riyadh, Arab Saudi, kedua negara tersebut resmi menandatangani 20 Memorandum of Understanding (MoU) atau kesepakatan kerja sama multisektor.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, tiba di Riyadh disambut oleh Raja Salman Bin Abdulaziz Al-Saud dan putra mahkota Pangeran Mohammad Bin Salman Bin Abdulaziz Al-Saud. Kedatangan Putin juga diiringi dengan tembakan salvo sebanyak 21 kali sebagai tanda penghormatan. Kunjungan tersebut adalah kunjungan Putin yang pertama sejak 12 tahun lalu.
Kerja sama kedua negara berbeda benua itu antara lain mencakup sektor masa depan, mengisyaratkan bahwa Arab Saudi ingin menjadi salah satu pemain utama di masa depan.
Kedua negara bersepakat akan bekerja sama dalam bidang energi, petrokimia, kesehatan, budaya, makanan, pariwisata, hingga ruang angkasa dan kecerdasan buatan. Total nilai kerja sama tersebut dikabarkan mencapai USD 2 milyar atau sekira Rp 28,3 triliun (sumber: BBC.com)
Arab Saudi dan Rusia adalah dua negara yang sudah lama berkawan baik. Hubungan bilateral kedua negara telah berlangsung selama lebih dari 90 tahun lamanya. Kedua negara juga sama-sama aktif di OPEC, organisasi negara pengekspor minyak. Mereka bekerja sama dalam membatasi pasokan dan menstabilkan harga minyak sejak tahun 2014.
Kesepakatan kedua negara tersebut pada Senin lalu akan memperkuat hubungan bilateral Arab Saudi dan Rusia. Sebagai informasi, Raja Salman mengawali kunjungannya ke Rusia pada tahun 2017 lalu. Kunjungan tersebut ditindaklanjuti dengan kunjungan balasan Presiden Rusia Vladimir Putin di tahun 2019 ini sekaligus finalisasi kerja sama.
Acara "Forum CEO Arab Saudi - Rusia" ini diadakan oleh Pusat Kerja Sama Strategs Internasional Arab Saudi (SCISP) yang berkolaborasi dengan Badan Otoritas Investasi Arab Saudi (SAGIA), Lembaga Investasi Rusia (RDIF) dan Dana Investasi Milik Publik (PIF).
Pangeran Abdulaziz bin Salman bin Abdulaziz Al-Saud dalam pidatonya mengatakan bahwa Arab Saudi dan Rusia telah memulai fase baru kerja sama dan integrasi di banyak hal, demi tercapainya kesejahteraan dan kemajuan dua negara.
Sebagai bagian dari acara "Saudi-Russian CEO Forum", Saudi Aramco, perusahan minyak dan gas terbesar di dunia (versi Forbes) dan perusahaan terbesar ke-6 di dunia (versi Fortune) milik Arab Saudi, juga menandatangani 10 MoU dengan sejumlah perusahaan Rusia dengan nilai kontrak yang tidak disebutkan.
Kerja sama strategis antara Saudi Aramco dan sejumlah perusahaan Rusia berkaitan dengan pembuatan drilling pipes (pipa pengeboran), casing (pipa selubung) dan tubing (pipa produksi). Sejumlah perusahaan Rusia tersebut antara lain Angara Service, Chelpipe, dan Galen.
Selain itu juga terjadi kesepakatan antara Saudi Aramco dan Rusnano mengenai share purchase agreement atau kesepakatan akuisisi saham milik Rusnano di Novomet sebesar 30,76 persen. Akuisisi saham ini melibatkan RDIF dan PIF.