Laman BBC.com pada 25 April 2019 mengangkat sebuah artikel yang berjudul "Why don't we help graduates navigate office life?" Mengenai perlunya suatu perusahaan melakukan semacam bimbingan agar para karyawan fresh graduate dapat bekerja dengan baik. Maksudnya, tidak saja baik dalam pekerjaan sesuai kapabilitasnya tetapi juga menaati peraturan di kantor serta memahami etiket yang tidak tertulis.
Bekerja sama dengan staf yang baru lulus sekolah atau kuliah memang gampang-gampang susah. Lebih tepatnya susah-susah gampang. Hehe.. Maklum mereka umumnya belum memiliki pengalaman kerja. Organisasi tempat mereka bekerja pada umumnya ingin mereka dapat perform atau bekerja dengan baik sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Tetapi di sisi lain, organisasi juga berharap mereka memahami etika dalam bekerja.
Tak jarang seorang superior (atasan) atau staf senior mengontrol para staf barunya beberapa minggu atau bulan lamanya hingga akhirnya bisa "dilepas".
Makna "dilepas" tersebut artinya seorang staf baru dapat bekerja sesuai deskripsi kerjanya, sudah paham alur kerja sebagainya. Satu hal yang tak kalah penting adalah, staf baru tersebut sudah memahami etika bekerja yang umumnya tidak tertulis.
Sebagai seorang yang dulu pernah menjadi seorang pegawai fresh graduate dan pernah bekerja sama dengan sejumlah staf fresh graduate, saya hendak berbagi sedikit pengalaman yang mungkin akan bermanfaat bagi para "lulusan segar" yang baru memulai karir profesionalnya. Tulisan ini merupakan rangkuman dari pengalaman saya, pengalaman beberapa rekan saya yang pernah saya dengar dan beberapa sumber sekunder yang relevan.
Sebelumnya, saya ucapkan selamat buat Anda para fresh graduate yang baru bekerja dimanapun Anda berada. Setelah melalui proses seleksi selama beberapa waktu lamanya, kini saatnya Anda mengerahkan kemampuan di bidang Anda secara profesional baik sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di lembaga pemerintahan, pegawai di perusahaan pelat merah atau swasta ataupun perusahaan start-up. Tetapi bagi Anda yang memilih berwirausaha, saya kira tulisan ini juga relevan dan penting untuk diketahui.
Setiap karyawan baru biasanya menjalani masa percobaan atau probation. Biasanya berlangsung selama tiga bulan atau lebih tergantung kebijakan masing-masing perusahaan. Tujuan dari probation itu antara lain supaya mengenali staf baru apakah memenuhi kriteria talenta yang diharapkan atau tidak. Selama masa percobaan itu, talenta seorang staf fresh graduate akan nampak, baik kemampuan teknis maupun non teknis.
Kemampuan teknis berkaitan dengan posisi atau bidang pekerjaan yang ia tangani. Sedangkan kemampuan non teknis sama dengan soft skill yang mencakup kemampuan komunikasi, adaptasi, penampilan, etika, sikap dan lain-lain.
Nah, sebagai pegawai entry level atau junior, ada beberapa hal yang harus Anda pelajari dan cermati ketika masuk ke dunia kerja. Apa yang akan saya uraikan di bawah mungkin sudah lengkap, mungkin saja kurang lengkap. Itu semua berdasarkan pengetahuan yang saya serap selama ini, yang kebetulan saya ingat ketika membuat tulisan ini.
Tetapi Anda dapat memperkaya wawasan Anda dengan cara sharing dengan teman atau tetangga Anda yang sudah bekerja, atau dengan senior Anda di kampus atau sekolah yang sudah bekerja pula. Tetapi sharing di sini maksudnya adalah sebatas tentang hal-hal teknis serta non teknis yang berkaitan dengan pekerjaan. Semakin banyak wawasan dari orang lain yang Anda serap, maka Anda akan semakin paham dengan berbagai hal di tempat kerja.
Memahami Standar Operasional Prosedur (SOP) penting agar pekerjaan benar dan terarah
Sebagai seorang staf fresh graduate baru, Standar Operasional Prosedur (SOP) penting untuk diketahui oleh setiap pegawai. Mengapa SOP penting? Karena merupakan alat untuk mencapai visi dan misi suatu organisasi, apalagi bila organisasi tersebut menerapkan standar ISO (International Organization for Standardization).