Kasus kematian Aktivis HAM di Indonesia Munir Said Thalib masih menjadi misteri. Siapa sebenarnya otak dibalik kasus pembunuhan Munir?
Seperti yang kita ketahui, semasa hidupnya Munir dikenal sebagai Aktivis yang kerap membela nasib rakyat kecil. Beliau merupakan pendiri LSM KontraS (Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) yang sering bersifat proaktif untuk mengusut dugaan Pelanggaran HAM berat yang terjadi di Indonesia.
Berikut ini adalah Kronologi Kasus Pembunuhan Munir:
1). 7 September 2004
Ini menjadi awal perjalanan kasus yang hingga kini belum juga terselesaikan. Munir meninggal didalam pesawat yang menuju Amsterdam, Belanda dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor GA-974. Dan sedianya Munir berencana untuk berkuliah di Universitas Utrecht yang ada disana. Beliau meninggal pada usia 39 tahun.
2). 12 September 2004
Jenazah Munir dimakamkan di TPU Sisir, Kota Batu, Jawa Timur.
3). 11 November 2004
Pada tanggal ini, Institusi Forensik Belanda (NFI) membuktikan bahwa Munir meninggal akibat racun Arsenik.
4). 18 Maret 2005
Malbespolri menetapkan Pollycarpus Budihari Priyanto, seorang pilot maskapai Garuda Indonesia sebagai tersangka pembunuh Munir dan ia pun ditahan dirumah tahanan Malbespolri.