Lihat ke Halaman Asli

Batik Sesarengan Bersama Warga Semarang

Diperbarui: 9 Januari 2020   12:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa sedang melakukan Kampanye. Dokpri.

Mahasiswa Universitas Semarang (USM) mengadakan kampanye budaya dengan tema mbatik sesarengan dilaksanakan pada Minggu (29/12)  di Car Free Day Smpang Lima.

Kegiatan yang diselenggarakan oleh mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi ini bertujuan untuk mengenalkan dan menumbuhkan kecintaan masyarakat pada batik Indonesia.

Sejak Oktober 2009 UNESCO telah mengumumkan bahwa batik ditetapkan sebagai salah satu warisan budaya dunia dari Indonesia. Batik di Indonesia dibuat diberbagai daerah dan memiliki motif yang berbeda dimana motifnya menampilkan ciri khas dari masing-masing daerah tempat batik tersebut berasal.

Sebagai penerus bangsa kita wajib menjaga warisa budaya kita, salah satunya batik. Jangan sampai bangsa Indonesia tak acuh pada warisan budaya kita, sehingga terlupakan dan akibatnya diakui oleh negara lain. Dengan lewat kampanye mbatik sesarengan ini kita bisa ikut menjaga warisan budaya kita.

Suasana Kegitan Batik Sesarengan. Dokpri

Kegiatan ini mendapat antusias dari masyarakat khususnya orang tua yg membawa anak-anak mereka, agar mereka tidak hanya mengenal, tetapi juga tahu cara membatik sejak dini.

"Setuju sekali apabila diadakan acara seperti ini lagi. Karena mengedukasi anak-anak sejak dini untuk lebih kreatif dan mengenal batik" ucap salah satu orang tua anak.

Kegiatan ini diadakan gratis, tanpa dipungut biaya sepersenpun. Sehingga para orang tua tidak perlu khawatir mengenai biaya.

Metode yang diajarkan adalah membatik dengan cara mencanting. Mula-mula anak-anak diajarkan untuk membuat pola batiknya, setelah polanya sudah jadi barulah mereka diajarkan mencanting dengan didampingi oleh kakak-kakak dari Universitas Semarang (USM).

Tidak hanya diikuti oleh warga Indonesia saja, mereka juga mengajak foreigner untuk ikut bergabung dalam acara ini. Sehingga warga negara asing (WNA) juga mengenal budaya Indonesia.





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline