Secara empiris jelas bahwa orang memiliki informasi yang berbeda. Adanya asimetri antara kedua pihak yang dipermasalahkan yang menjadi pertimbangan.
Konsep asimetri informasi mampu menjelaskan banyak fenomena umum yang tidak dapat dijelaskan dengan cara lain ketika pertama kali diperkenalkan pada awal 1970-an.
Tujuan dari jurnal karya Lauri Auronen adalah untuk mempelajari dan menjelaskan teori informasi asimetris dan termasuk menjelaskan konsep-konsep kunci dari teori dan juga mencari tahu kelemahan suatu teori. Selanjutnya adalah untuk mengetahui aplikasi teori yang berguna dan melihat seberapa baik teori yang berlaku dalam sebuah kasus.
Dalam jurnal Asymmetric Information:Theory and Applications, disajikan konsep kunci teori dan aplikasi dari teori yang diantaranya:
- Kendala kualitas minimum
- Kontrak kontijensi
- Pasar Truck Pickup Bebas
- Pasar kerja
- Aplikasi baru dari teori
Kelebihan dari teori informasi asimetris adalah kemampuan teori untuk menjelaskan fenomena ekonomi yang sebelumnya tidak dapat dijelaskan Informasi asimetris. Fenomena tersebut dapat digunakan untuk menjelaskan, misalnya, adanya pasar lawan. Sedangkan kelemahan dari teori informasi asimetris adalah masalah potensial pertama berkaitan dengan model yang dikembangkan menggunakan informasi asimetris teori mation untuk menilai pasar. Kemudian kelemahan atau potensi masalah yang muncul sebagian besar berkaitan dengan aplikasi.
Kesimpulan dari bedah jurnal ini ialah teori informasi asimetris tampaknya menjadi model intuitif pasar kompetitif perilaku. Penerapan teori mengembangkan teori lebih lanjut dan menjelaskan banyak hal yang dipelajari bahwa teori memiliki beberapa aplikasi yang berguna.
Referensi:
Auronen, Lauri. 2003. Asymmetric Information: Theory and Applications.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H