Lihat ke Halaman Asli

[12] Mengejar Penculik, Membelah Senja

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1400591799878811009

[caption id="attachment_324696" align="aligncenter" width="586" caption="Pengumuman di news.gramediana.com"][/caption]

...............................................................................................................................

SIGIT Bhuwono memacu mobilnya membelah jalanan. Meliuk. Menyalip. Dia kemudian menekan tombol kecil berwarna hitam di dashboard mobil. Sebuah 'wadah' keluar secara perlahan. Pada wadah itu nampak sepucuk pistol Walther PPK 9mm keluaran terbaru lengkap dengan magazine-nya, dan sebuah benda mungil berwarna hitam yang ukurannya sebesar kedelai. Sigit mengambil benda mungil itu dan memasukkan ke telinga kiri. Dia lalu mengetuk telinganya. Benda mungil ini adalah alat komunikasi terbaru yang memang diperuntukkan bagi agen yang mengejar musuh.

"Halo Remido, bisa dengar aku?"

Tak ada jawaban.

"Remido? Halo?"

"Ah Dosifa. Syukurlah kau menggunakan komunikator itu. Aku akan mengaktifkan simulator dekompresi dan menyesuaikannya dengan fitur anagram kronika kelima dengan resonansi parsial untuk mendeteksi..."

"Remido, bisa gak kamu ngomong dalam bahasa Indonesia?"

"Um... Eh... Maksudku aku akan menyinkronkan pelacakan GPS dengan layar monitor yang ada di mobilmu..." Sedetik kemudian, layar kecil yang ada di dashboard berkedip dan menyala. Nampak grafis buram yang mirip dengan peta.

13993007781981829422

"Dosifa, Sekar pintar. GPS di handphonenya aktif. Mereka sekarang sedang berada di tol..."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline