Lihat ke Halaman Asli

Faktor Juara Persib

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

141563224581607088

[caption id="attachment_374082" align="aligncenter" width="600" caption="Persib Bandung menjadi juara Indonesia Super League 2014 setelah di final, Jumat (7/11/2014) mengalahkan juara bertahan. (Deni Denaswara/TRIBUN)"][/caption]

Penantian itu berakhir sudah. Eksekusi Ahmad Jufriyanto ke sudut kiri gawang, melepas dahaga Persib yang telah 19 tahun puasa gelar. Bobotoh dan Persipura sama--sama menganagis, hanya saja yang satu menangis haru sedangkan disisi lain tangis kecewa yang nampak. Pemain terharu, stadion membiru.
Persib melalui perjalanan yang gemilang musim ini. Sempat lambat panas pada awal kompetisi, armada Djajang Nurjaman a.k.a Djanur justru melesat dipenghujung musim. Dan sudah lumrah rasanya jika ada yang menanyakan, apa resep sukses Maung Bandung pada musim ini? Berikut adalah analisis faktor apa saja yang sukses membuat Persib merajai ISL pada musim ini.

1. Transfer Jitu

Bisa dibilang transfer yang dilakukan Persib adalah yang terbaik dibanding kontestan lain. Dari 8 rekrutan anyar, 6 diataranya sukses menjadi instrumen penting bagi keberhasilan Pangeran Biru pada musim ini.

Keputusan mengejutkan untuk melepas trio andalan lini belakang musim lalu, yakni Nasser Al Sebai, Abanda Herman, dan Maman Abdurahman, dikompensasi dengan hadirnya Vladimir Vujovic, Ahmad Jufrianto, dan Abdulrahman.

Vujovic dan Jufrianto bahkan bisa dibilang lebih baik dari pendahulunya tersebut. Mereka berdua tipikal bek modern yang mampu memegang bola atau biasa disebut ball-playing-defender. Dan meski keduanya bukan pemain belakang yang dianugerahi kecepatan, namun kemampuan mereka dalam membaca permainan mampun menutup kelemahan tersebut.

Sedangkan untuk lini tengah bertambah kualitasnya dengan kehadiran Makan Konate dan M. Taufiq. Makan Konate merupakan transfer terbaik Persib musim ini. Selain torehan 13 golnya yang menjadikan gelandang asal Mali ini top skorer Persib musim ini, kemampuannya sebagai gelandang tergolong lengkap. Mulai dari box-to-box midfielder, Advanced Playmaker, atau gelandang sayap sukses dilakoninya. Mantan pemain Bariot Putera ini mampu menggantikan peran Firman Utina, yang telah dimakan usia, sebagai inspirator tim. Sekilas mengingatkan pada sosok Zah Rahan, gelandang brilian lain asal Afrika, yang pernah bermain di ISL.

M. Taufiq juga memberikan opsi lain pada kedalaman lini tengah Persib. Tubuhnya mungil untuk ukuran gelandang bertahan dikompensasi dengan kemampuan 'otaknya' dalam memutus serangan lawan. Jika Hariono dikenal sebagai Gattuso-nya Persib, dilihat dari gaya mainnya yang seradak-seruduk. Taufiq bisa disebut Busquets-nya Persib. Dia mampu mengomandoi zonal marking di lini tengah, distribusi bolanya oke dan termasuk salah jarang umpan. Kemampuannya membaca permainan memudahkan dia dalam mengintersepsi bola. Secara subjektif, Taufiq adalah pemain favorit saya musm ini.

Lini depan bisa dibilang dirombak besar-besaran. Semua punggawa musim lalu dilepas, digantikan oleh Ferdinand Sinaga, Djibril Coulibaly, dan Tantan. Coulibaly sempat menjadi andalan pada awal musim, dengan mencetak 5 gol dalam 4 pertandingan berunutun, sekaligus pembawa asa bagi tajamnya lini serang Maung Bandung, sebelum akhirnya performanya menurun drastis.

Untunglah selama Coulibaly puasa mencetak gol Ferdinand Sinaga justru menjelma jadi penyerang buas. Sang pemain terbaik ISL musim ini, berhasil mencetak 11 gol. Perannya di lini depan pun begitu vital, sebab dia bisa menjadi predator sekaligus pembuka ruang. Sedangkan Tantan adalah pemain multifungsi, yang dapat dimainkan sebagai ujung tombak atau pun winger. Paling diingat adalah bagaimana penampilan apiknya saat menggantikan peran M.Ridwan yang absen karena menunaikan ibadah haji.

Berbicara soal tranfser tak ada yang patut diapresiasi selain H. Umuh Muhtar. Pria 66 tahun ini sukses bergerilya dan memutuskan transfer yang tepat. Barangkali dari semua rekrutan, hanya Abdulrahman dan Coulibaly yang kurang menonjol perannya musim ini. Sekaligu menahbiksan dirinya sebagai salah satu manajer jempolan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline