Siapa yang masih yakin Indonesia akan lolos ke semifinal AFF Cup ? Jika anda salah satunya, berangkali anda adalah kaum yang kelewat optimis. Berharap timnas kita menang 7-8 gol tanpa balas serta berharap Vietnam kalah sungguh keterlaluan. Oke bisa saja tim kita menang dengan marginn gol sebanyak itu, tapi kan Vietnam untuk kalah jelas sungguh kecil. Vietnam adalah tuan rumah,dan tentu mereka tak ingin bertemu Thailand. Bahkan jika mau berpikiran negatif, Vietnam dan Filipina bisa saja bermain santai sebab hasil seri telah membuat mereka melaju ke tahap selanjutnya. Pendek kata, Firman Utina dkk butuh lebih dari keajaiban.
Kans sudah tipis, prinsip nothing to lose seharusnya sudah ditanamkan oleh Riedl. Berharap lolos memang bagus, tapi jika sudah menjelma jadi tekanan tentu akan sangat membebani pemain. Anggap saja ini partai persahabatan, sekaligus mencoba pemain lain untuk menambah caps dan pengalaman. Bermain lah dengan gembira dan bahagia, itu saja sudah cukup.
Dan jika memang timnas ingin bermain dengan perasaan bahagia Evan Dimas patut dikedepankan. Anak ini masih muda, potensial, dan selalu tersenyum. Jika undangan trial di Jepang saja ditolaknya demi timnas, jelas pemain Persebaya ini menganggap main di Timnas adalah mimpi yang terwujud. Jadi coba turunkan dia sejak awal, lalu biarkan mantan kapten timnas U-19 ini menybarkan virus kebahagian lewat umpan akuratnya. Dia bukan lagi sebagai playmaker tapi happinesmaker.
Sebagai tandem, mungkin Hariono bisa dicoba. Berstatus pengantin baru, serta baru saja membawa Persib juara jelas kebahagiaan yang tak terhingga.Apalagi ini adalah Piala AFF pertamanya, tentu semangatnya akan berlipat ganda. Dijamiin lawan akan sulit menebus pertahanan, seklagus membuat bek tenang dan bermain dengan gembira pula. Evan Dimas pun akan nyaman berkreasi bahkan mencetak gol.
Ramdani Lestaluhu pun sudah saatnya mengisi pos sayap kanan. Persija ulang tahun hari ini, sebagai pemain didikan Macan Kemayoran tentu kebahagiaan yang dirasakan lebih mendalam. Perasaan ini yang diharap menular ke lapangan, apalagi dia satu-satunya pemain Persija yang dipanggil. Tentu dia ingin membuktikan "klub gue boleh lagi melempem, tapi pemainnya engga dong,". So, jika di diturunkan berhai-hatilah nek kiri Laos..!
Untuk penyokong, Supardi tentu opsi yang pas. Label sebagai bek kanan terbaik di ISL musim lalu jelas ingin dibuktikan pemain berkepala plontos ini. Permainannya yang agresif dan kerap melakukan penetrasi akan memberikan sensasi kebahagiaan lain bagi yang menontonnya, jika tak percaya tanya kepada para Bobotoh. Kombinasi Ramdani-Supardi, tentu bisa amat merepotkan.
Lini depan ada baiknya diisi oleh Boaz dan Syamsul Arif. Orang selalu senang melihat pemain yang bisa melewati bek lawan, dan keduanya orang yang tepat. Boaz tentu tak ingin pulang hanya dengan foto selfie tanpa mencetak gol.Syamsul pun tentu ingin menambah koleksi gol. Jika kedaunya dalam form yang bagus, dijamin virus kebahagian bisa lahir dari gocekan dan gol keduanya.
Penjaga gawang juga harus diisi oleh orang yang berbahagia. Perasaan heroik setelah menepis penalti Nelson Alom pada final ISL lalu, tentu masih membekas di hati I Made Wirawan. Jika Meiga moodnya sering naik turun, tidak halnya dengan Made yang kalem. Aksinya di bawah mistar diharap bisa memberikan kebahagiaan dan ketenangan bagi bek di depannya, juga kepada suporter.
Maka Line Up Bahagia (versi saya) sebagai berikut :
GK : I Made Kurniawan
Supardi (RB) M.Roby (CB) Ahmad Jupriyato (CB) Manahati (LB)