Lihat ke Halaman Asli

Garin Nanda

@garinnanda_

Mengupas Kejeniusan Jose Mourinho Saat Membawa FC Porto Juara UCL

Diperbarui: 16 Mei 2023   09:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: UEFA.com

Ketika Leicester City berhasil melahirkan kejutan di kompetisi Liga Primer Inggris, Montpellier yang sempat muncul sebagai jawara tak diharapkan di Liga Prancis, serta Wolfsburg yang secara membabi buta mampu memporak-porandakan Bundesliga, maka FC Porto hadir sebagai tim yang berhasil mengguncang kompetisi tertinggi Eropa.

Bukan sebuah kebetulan, karena memang, FC Porto hadir dengan segala persiapan yang tidak semua orang paham.

Kehadiran Jose Mourinho Sebagai Sosok Paling Dipuja

Atas keberhasilan yang diraih klub asal Portugal di kompetisi Liga Champions Eropa, mereka patut berterima kasih kepada sosok jenius bersama Jose Mourinho. Berkatnya, Porto yang sebelumnya jadi tim yang sulit meraih gelar juara, menjelma menjadi satu di antara kekuatan terbaik yang pernah membuat semua orang terpana.

Sebelum mengukir cerita luar biasa bersama FC Porto, Jose Mourinho bukanlah pria mencolok di dunia sepakbola. Dahulu, dia hanyalah seorang juru bahasa yang bekerja untuk pelatih Sir Bobby Robson ketika tangani FC Porto pada rentang 1994 sampai 1996. Dia kemudian mengikuti jejak sang pelatih ke FC Barcelona dan bertemu dengan banyak sekali sosok mengagumkan lainnya. Pengalaman yang didapat lalu mendorong Jose Mourinho untuk jadi seorang pelatih sepakbola.

Sebagai seorang pria pemikir, Jose Mourinho tak sembarangan menjalankan tugasnya di pinggir lapangan. Dia yang tidak pernah menggeluti dunia sepakbola sebagai seorang pemain, terus menyaring ilmu dari pelatih Sir Bobby Robson. Yang tidak banyak diketahui orang, Mourinho juga belajar dari seorang profesor dari Lisbon bernama Manuel Sergio, yang mengajarkan bila sepakbola erat kaitannya dengan ilmu psikologi, public speaking, dan sains.

Selain itu, dia juga belajar dari seorang bernama Vitor Frade yang merupakan sports scientist. Dari sosok tersebut, Mourinho belajar tentang konsep periodisasi. Periodisasi sendiri merupakan perencanaan latihan yang disusun sedemikian rupa, sehingga kondisi puncak atau peak performance dapat dicapai pada waktu yang ditetapkan sebelumnya. Kondisi puncak tersebut bisa dicapai dengan cara memanipulasi volume dan intensitas latihan.

Pemain yang memanfaatkan konsep periodisasi dalam proses latihannya maka mereka akan mendapatkan puncak prestasi di waktu yang tepat, mencapai efek latihan optimal, dan menjalani proses latihan yang lebih objektif.

Memahami pentingnya psikis dan mental bagi seorang pemain, peran sains dalam sepakbola, serta konsep dan tujuan yang jelas semacam periodisasi, bukan sebuah kejutan bila pada akhirnya Jose Mourinho bisa menjadi penguasa Eropa dengan skuad yang nilainya 150 juta euro, dan hanya mengeluarkan uang yang tak lebih dari 10 juta euro untuk mendatangkan pemain anyar.

Mendeskripsikan perjalanan emas Jose Mourinho di FC Porto ketika itu, analis sepakbola asal Portugal, Tiago Estevao, mengatakan sang pelatih sangat layak mendapat pujian setinggi langit.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline