Dalam sepakbola, terdapat bermacam istilah yang menggambarkan permainan sebelas lawan sebelas ini, tak terkecuali corner kick. Corner kick atau yang biasa disebut sebagai tendangan sudut, merupakan situasi dimana pemain lawan mendapat kesempatan untuk melakukan tendangan dari sudut yang sudah ditentukan.
Menurut IFAB, atau international Football Association Abroad, corner kick adalah tendangan sudut ketika bola melewati garis gawang, baik di darat atau udara, setelah terakhir kali menyentuh pemain dari tim yang bertahan.
Metode ini berasal dari Aturan Sheffield tahun 1867, yang kemudian mulai diterapkan oleh federasi sepak bola di Inggris, yakni FA pada 17 Februari 1872.
Dalam peraturannya sendiri, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama, bola harus ditempatkan di area sudut yang terdekat dengan titik di mana bola melewati garis gawang. Kemudian, bola harus dalam keadaan terdiam dan ditendang oleh tim penyerang. Terakhir, lawan setidaknya harus tetap berada pada jarak 9,15 meter dari busur sudut sampai bola ditendang.
Bila situasi ini terjadi, maka ini bisa menjadi petaka bagi tim yang bertahan. Sebaliknya, ini bisa jadi peluang emas bagi tim penyerang untuk menjebol gawang lawan. Pasalnya seperti yang kita tahu, banyak sekali gol krusial yang terjadi melalui situasi tendangan sudut. Bahkan, tidak sedikit pula yang langsung bisa mencetak gol dari situasi ini.
Salah satu gol tendangan bebas paling diingat di dunia adalah milik David Beckham, ketika dia mampu melengkungkan bola langsung ke arah gawang ketika masih berseragam LA Galaxy. Momen ikonik tersebut terjadi pada Oktober 2011 ketika hasil lengkungannya dari tendangan sudut bersarang di gawang Chicago Fire.
Sebelum David Beckham melakukan gol epic semacam ini, siapa kira-kira pemain pertama yang mempopulerkannya?
Adalah Cesareo Onzari. Pemain tersebut tercatat sebagai yang pertama, yang berhasil melesakkan bola melalui situasi tendangan sudut. Menurut cerita yang beredar, pemain berkebangsaan Argentina ini melakukannya pada 2 Oktober 1924. Di tahun tersebut, ketika tampil di Stadion Sportivo Barracas, Onzari menjadi eksekutor tendangan sudut di menit ke 15. Tanpa basa-basi, tendangannya itu langsung mengarah ke gawang juara Olimpiade, Uruguay, tanpa mengenai seorang pemain pun.
Karena gol yang dicetak Cesareo Onzari melalui tendangan sudut terjadi di pertandingan melawan sang juara Olimpiade, maka publik kemudian menamakan gol dari tendangan sudut sebagai gol olimpiade.
Pada pertandingan itu sendiri, Argentina memenangi pertandingan dengan skor 2-1. Akan tetapi pada pertandingan tersebut sempat terjadi kericuhan dimana para pemain Uruguay sudah meninggalkan lapangan meski pertandingan masih tersisa empat menit. Para pemain Uruguay memprotes tentang adanya lemparan botol yang berasal dari bangku penonton.
Selain itu, mereka juga menyayangkan permainan timnas Argentina yang kelewat agresif. Akan tetapi di sisi lain, Argentina juga memprotes permainan Uruguay yang juga dianggap terlalu keras. Terdapat banyak benturan yang pada akhirnya memaksa mereka untuk bermain keras demi mengimbangi permainan.