Dunia tengah disibukkan dengan berita tentang serangan yang dilakukan Rusia kepada Ukraina. Imbasnya, dalam sepakbola khususnya, klub Rusia hingga timnas Beruang Merah itu sendiri mendapat hukuman yang tidak biasa. Tidak sampai disitu saja, salah satu sosok paling populer di dunia sepakbola, Roman Abramovich, yang tak lain dan tak bukan adalah pemilik klub Chelsea asal Rusia "dipaksa" untuk meninggalkan kursi nya yang telah ia rawat selama bertahun-tahun lamanya.Roman Abramovich, melalui statement resmi klub, menyatakan bahwa di tengah kecintaannya yang amat mendalam kepada Chelsea, dirinya harus melepas klub yang telah dibangun selama kurang lebih 19 tahun itu.
Roman Abramovich bukan lah sosok sembarangan. Hadir dari kondisi keluarga yang sejatinya tidak diinginkan banyak orang, Abramovich tumbuh menjadi sosok cerdas nan spektakuler. Kehebatan serta keahliannya dalam mengurus segala hal membuatnya jadi salah satu orang terkaya yang patut diperhitungkan.
Mengenal Lebih Dekat Sosok Roman Abramovich
Lahir di sebuah kota pelabuhan utama di sudut barat daya Rusia, Saratov, Roman Arkadyevich Abramovich dikenal sebagai seorang milyarder. Dia merupakan seorang ahli bisnis dan memiliki hubungan baik dengan kumpulan sosok tak biasa yang tersebar di seluruh dunia. Salah satu sosok yang dikenal dekat dengan dirinya tentu Presiden Rusia, Vladimir Putin, meski kemudian hal tersebut ditampik oleh pihaknya.
Sudah ditinggal kedua orang tuanya sejak usia empat tahun, Abramovich dibesarkan oleh kakek neneknya di Komi, sebuah wilayah yang terletak di Siberia.
Meski sempat meniti pendidikan formal, Abramovich dikatakan sebagai sosok yang keluar dari dua perguruan tinggi. Dia sendiri juga mengaku bahwa nilai akademiknya tak lebih dari rata-rata. Namun dibalik itu, Abramovich merupakan sosok yang inovatif sejak usia muda, dimana hal tersebut membantunya untuk mempelajari banyak sekali hal, salah satunya adalah menjadi seorang wirausahawan berbakat.
Selain pernah menjual bensin untuk keperluan militer, Abramovich juga pernah menjajal bisnis parfum dan deodoran hingga membuat saldo rekeningnya terus terisi. Tak sampai disitu, dia juga menggeluti usaha mainan plastik, suku cadang otomotif, sampai masuk ke bisnis peternakan babi.
Karirnya kemudian kian melonjak setelah dia menjadi tangan tangan seorang pebisnis bernama Boris Berezovsky. Melalui Boris Berezovsky, Abramovich berhasil menjalin hubungan baik dengan orang nomor satu Rusia ketika itu, Boris Yeltsin, yang tentunya hal tersebut kian memuluskan langkahnya untuk melebarkan sayap ke berbagai bisnis lainnya.
Kedekatan Abramovich dengan Presiden Yeltsin juga dibuktikan dengan buku Richard Sakwa tahun 2019, yang berjudul The Crisis of Russian Democracy, yang menyebut bahwa Abramovich menjadi yang pertama kali merekomendasikan nama Putin pada Yeltsin sebagai penggantinya.
Dengan begitu, pergerakannya kian mulus usai Putin ditunjuk sebagai sang pemimpin baru. Menurut Forbes pada tahun 2019 silam, kekayaan bersih Abramovich tercatat sekitar 12,9 miliar dolar Amerika Serikat, dimana hal tersebut menjadikannya sebagai orang terkaya ke-11 di Rusia.
Selain mempelajari ilmu bisnis untuk mendapatkan pundi-pundi uang, Abramovich juga tertarik ke dunia politik hingga pada akhirnya ia menjadi Gubernur di wilayah Chukotka pada tahun 2000 setelah memenangkan sebanyak 92 persen suara. Dalam perjalanannya, Abramovich dilaporkan telah menghabiskan sebanyak 180 juta poundsterling untuk biaya pembangunan sekolah, perumahan, dan infrastruktur di Chukotka.
Lebih lanjut, kekayaannya juga berlanjut pada pembangunan empat properti di New York senilai 96 juta dollar Amerika Serikat.