Terus terang, ternyata seru dan menarik juga mengikuti perkembangan dan wacana mengenai peluang, kemungkinan, harapan dan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi Presiden RI-1 2014-2019.
Tetapi yang lebih seru dan menarik lagi adalah ketika mencermati dan menilai sikap, pendapat, pandangan dan reaksi capres-cawapres lain yang beraneka rasa (bukan rasa buah-buahan lho!). Ada yang me-rasa biasa-biasa saja dan me-rasa percaya diri untuk siap bersaing apabila harus berhadapan dengan capres Jokowi, ada yang me-rasa over reactive sampai me-rasa perlu mengeluarkan statement bodoh dan cenderung membodohi publik, ada yang me-rasa paling pantas untuk menggadang-gadangkan sang (yang mungkin) capres Jokowi dengan jagoannya untuk menjadi wapresnya, ada yang me-rasa “takut” kalah bersaing juga kalau ternyata pada akhirnya PDI-P mencalonkan Jokowi sebagai capresnya dan menjadi pesaingnya, dan lain-lain rasa yang kita dengar, baca, lihat dari berbagai media.
Pengamat Politik yang mulai dari kelas Profesional sampai yang kelas Sampah-pun saling adu argument dengan segala dasar yang diyakininya benar, membuat dan mengeluarkan statement, prediksi, estimasi dan kemungkinan-kemungkinan apabila ternyata Jokowi benar-benar maju sebagai capres.
Entahlah mengapa, saya yang semula cukup enjoy dan happy-happy saja dengan membaca segala artikel dan hal ihwal tentang issue politik yang berkaitan dengan sosok seorang Joko Widodo ini, akhirnya gatal juga ingin ikut-ikutan mengeluarkan statement yang barangkali belum pernah sempat dilontarkan/terlontar dari para pengamat dan para penulis di berbagai media informasi yang pernah saya baca, saya lihat dan saya dengar dengan komentar yang singkat, simple dan bertamzil bahwaSaat ini, Indonesia yang tengah carut marut dan (mungkin) seluruh rakyatnya yang tengah muak dengan mayoritas aparatur dan pejabat negara yang korup dan kemaruk HANYA butuh pemimpin se-arif dan sebijak Jokowi, setegas tapi sesederhana Jokowi, se-friendly dan se-welcome Jokowi, sepeduli rakyat kecil dan setulus Jokowi…Tetapi Jangan Lupa Saudara-saudara! Jokowi yang dinilai sukses dan berhasil dengan program-program kerja dan penegakan perda-perda DKI Jakarta dan perbaikan-perbaikan birokrasi serta pelayanan publiknya, TIDAK BISA dilepaskan dari peranan penting dan Aksi Nyata seorang Basuki “Ahok” Tjahaya Purnama sebagai wakilnya!
Kalau boleh saya meng-umpamakan Jokowi-Ahok dengan Pelayanan Transportasi dan Jasa Expedisi, sederhana saja saya katakan bahwa Jokowi dan Ahok adalah Supir dan Knek Canggih untuk “Truk ” yang disebut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta!! oleh karenanya, kalaulah kita ingin menjadikan Indonesia Baru seperti Jakarta Baru, maka Indonesia hanya butuh Jokowi-Ahok sebagai Presiden dan wakil Presiden-nya! tidak perlu tergesa-gesa untuk 2014 dan tidak sabar juga untuk menunggu 2019!!
