Aku telah bersamamu berbulan-bulan lamanya. Setiap percakapan kita selalu saja aku buang dalam puisi, sampai kata-kata bosan menjadi kalimat yang bernostalgiakan seribu baikmu yang tak sanggup aku membalasnya.
Sisa dua bulan ke depan, kita akan menulis dua tahun lamanya menjaga sebuah hubungan yang mungkin bagi banyak orang adalah kemustahilan. Aku dan kamu menjaganya dalam diam yang orang-orang mengira semuanya telah usai.
Memang sering ada gelas yang pecah di kala kopi tak lagi berasa manis. Tetapi jangan jadikan itu untuk pisah dan tan lagi betah, sebab bagiku itulah ketulusan cinta dan kesetiaan. Jadi, biarkan kita terus mengartikan kata cinta tanpa harus saling melupakan.
EngelManehat, 19 Januari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H