Proses Pembuatan Garam - Begini caranya Para petani Tambak Gambar mengolah Air laut di produksi menjadi Garam. Air laut mencorakkan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5% material lainnya seperti garam-garam, gas-gas larutan. proses pembuatan garam dilakukan dengan cara menjemur. petani tersebut melakukan dengan teknik Tradisional. Tambak mereka di buat saluran langsung ke Muara laut. ini adalah bahan baku mereka Air laut dan sinar matahari.
Sebelumnya sudah di buat Petakan tambak satu dan petakan dua untuk menampung air laut. proses pembuatan garam dapur dari air laut dilakukan dengan cara di salurkan pada Petakan Tambak pertama. lalu di biarkan atau di panaskan dengan alami menggunakan Suhu Panas Terik matahari diuapkan hingga menjadi kristal NaCl-nya tertinggal di tambak. Semakin lama terkena panas semakin Tuah,Artinya semakin matang dan cepat mengkristal dan lama - lama akan berubah menjadi butiran -butiran.
Proses Panen Garam
Setelah sudah menjadi Butiran maka akan di garuk dan siap di lakukan pemadatan. Petani tambak menggunakan Alat tradisional menyebutnya Serok bergagang panjang. Dengan Alat tersebut mereka mampu menjangkauya dari jauh.Garam yang sudah di panen akan di pindahkan Ke tambak petak ke dua lalu di lakukan pembersihan. Biasanya masih terdapat bercak hitam tanah atau kotoran lumpur.
Garam siap di tampung di Gudang
Para petani garam sudah menyediahkan Gudang Garam mengunakan bahan bambu seperti Gubuk Besar namun ada juga yang menggunakan bahan baja ringan yang anti karat. di situ akan Di proses pengemasan.
Proses Produksi Garam
Proses pengemasan garam laut biasanya masih bentuk Krosok Non Yodium, lalu di proses Produksi menjadi Garam beryodium dengan di tambah beberapa bahan. Proses pengemasan menjadi Produk Biasanya Pabrik garam yang sudah memiliki alat modern sehingga sudah ada alat kemasan mulai sachet,perbotol,perkarung dan sebagainya.
Nah itulah Proses pembuatan Garam Yang di lakukan para tani dengan Bahan Air laut dan matahari dengan cara Tradisional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H