Lihat ke Halaman Asli

Dari Manis hingga Teriris

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13307490241997142182

Tak disangkal rupamu manis

Celakanya, mulutmu lebih manis

Kalah pula si kayu manis

Apalagi produk pemanis

Ucap janji berbaris-baris

Bumbunya romantis

Luluh jua si gadis

Yang berkoar feminis

Kau tiup asa segaris

Si gadis terpenjara melankolis

Untung tak sampai mengemis

Meski patah jua digilas tangis

Kau ingat hari itu Jumat, bukan Kamis

Terbit bintang-gemintang cegah gerimis

Saksi senyum berbingkai kumis

Apa itu miris?

Apa ada yang sinis?

Mungkin! Tapi itu sadis

Kar'na di dalam sini sudah teriris..

,,,refleksi cinta semusim,,

Piru, seminggu lalu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline