Lihat ke Halaman Asli

Ajalmu

Diperbarui: 26 Juni 2015   00:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Memang kau pandai dan bersahaja
Tapi diriku terusik dalam lamun kelam
Akan esok lebih menjadi berirama

Semua bisu tak ada jawab

Jenuh melihat gerak polahnya
Kau semakin membuatnya suram
Wajah durja menghias diriku
Aku, tak mau seperti itu

Hujan dusta terus membanjiri
Petir bualan terus menyambar

Kini, apa yang akan dilakukan
Berdiam dan terus terdiam?

Ajal kematian tak kunjung pula menyapa
Sampai kapan akan terus terlanda
Hancur tanahku ditimpa batuan dusta
Terseret rumahku diterjang ombak nista
Tanahku ini akan jadi apa?
Rumahku ini mau dibawa kemana?

Kalau sampai detik ini
Semuanya tak berjawab
Tak sudiku berbelas melas
Tidak untuk kalian cermati
Kalau sampai waktu tiba
Saat tepat bertindak
Inginku lontarkan teriakan
Aku ingin membunuhmu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline