Tiga calon wakil presiden, Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka dan Mahfud MD menyatakan siap tampil dalam Debat Cawapres, Jumat 22 Desember 2023. Tema besar debat ini adalah ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital), keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN-APBD, serta infrastruktur dan perkotaan.
Sejauh ini, saya "kepo banget", penasaran sekali, ingin melihat bagaimana cawapres nomor urut 2, Gibran tampil dalam perdebatan. Jujur saja, rasa penasaran itu karena ada beberapa alasan.
Pertama, karena ingin tahu apa-apa saja program kerja yang akan dilaksanakan Gibran bila kelak terpilih pada Pemilu Presiden-Wakil Presiden 2024 nanti.
Saya percaya, program kerja Gibran tentu saja banyak. Tapi sesuai tema Debat Cawapres yang sudah ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI bersama tim dari tiga pasangan calon, saya betul-betul ingin menyaksikan Gibran memaparkan tema besar program perekonomiannya. Begitu pula dengan sub tema debatnya yaitu Ekonomi (ekonomi kerakyatan dan ekonomi digital); Keuangan; Investasi; Pajak; Perdagangan; Pengelolaan APBN/APBD; serta Infrastruktur dan Perkotaan.
Kedua, saya penasaran dan berhasrat sekali diberikan pemahaman oleh Gibran tentang korelasi antara program perekonomiannya dengan pembangunan yang sudah dilaksanakan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Korelasi yang saya maksud, keterkaitan antara program perekonomian Gibran untuk "melanjutkan dan menyempurnakan" capaian pembangunan sebelumnya.
Bukankah itu pula yang pernah disampaikan Gibran saat tampil perdana sebagai cawapres yang berpasangan dengan Prabowo Subianto. Acaranya dihadiri ribuan relawan pendukung "Prabowo-Gibran" di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta (25 Oktober 2023). Ketika itu, dengan berapi-api Gibran menegaskan, "Tugas kita sekarang adalah melanjutkan dan menyempurnakan."
Ketiga, saya terdorong ingin melihat penampilan anak muda seperti Gibran. Dalam arti, bagaimana Gibran menjadi salah satu peserta debat, menyampaikan visi dan misinya sebagai cawapres, juga saling bersanggah-sanggahan dalam suasana aperdebatan.
Di sini, saya penasaran ingin sekali melihat bagaimana gaya komunikasi Gibran.
Tidak, sama sekali tidak. Saya tidak meng-"under estimate" sosok Gibran dalam ajang perdebatan. Pengalamannya sebagai Wali Kota Solo, Jawa Tengah, tentu sedikit banyak sudah teruji dalam berhadapan dengan banyak orang. Meskipun, bila kemudian harus berhadapan dengan dua kompetitor debatnya, Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD, tentu hal ini akan menjadi suatu tantangan tersendiri bagi putra sulung Presiden Jokowi itu.