Lihat ke Halaman Asli

Gapey Sandy

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Tumbuh bersama "Pohon Investasi" Adrian Gunadi

Diperbarui: 4 Desember 2017   02:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adrian Gunadi, Co-Founder & CEO Investree. (Foto: DEA 2017)

Adrian Gunadi terpilih sebagai satu dari lima peraih Danamon Entrepreneur Awards (DEA) 2017. DEA merupakan apresiasi yang diberikan Bank Danamon atas prestasi wirausahawan Indonesia, yang terbagi dalam kategori UKM, social entrepreneur dan Fintech. Inilah wujud nyata Danamon apresiasi pelaku UKM dengan DEA 2017.

Selaku Co-Founder & CEO Investree, Adrian sosok yang tepat sebagai pilihan dewan juri untuk kategori Best Fintech. Betapa tidak. Investree (PT Investree Radhika Jaya) yang dibangunnya sejak 2015 lalu, dalam kurun satu tahun terakhir ini saja berhasil memfasilitasi dana pinjaman senilai Rp 430 miliar. "Hampir setengah triliun rupiah," tukasnya berapi-api ketika penulis wawancara per telepon, Selasa, 21 November 2017.

Konsep bisnis meminjam dana inilah yang dinamakan peer-to-peer lending (P2PL). Tanpa menggunakan perantara bank maupun lembaga finansial lain, P2PL merupakan praktik meminjam dan memberikan pinjaman secara online,melalui sebuah wadah yang dinamakan marketplace.

Marketplace bagaikan pasar barang antik atau bursa mobil murah, hanya saja, peer-to-peer marketplace berbasis online. Ini merupakan wadah yang mempertemukan banyak orang yang butuh pinjaman dana, dengan banyak orang lainnya yang bersedia memberikan pinjaman. Nah, peran Investree adalah menjalankan marketplace itu. Bagaikan pusat perbelanjaan, tugas Inestree menyediakan ruang eksklusif bagi para penjual dan pembeli untuk saling bertemu.

Selain itu, Investree juga menyeleksi, menganalisis dan menyetujui aplikasi pinjaman yang diajukan Borrower agar menghasilkan pendanaan yang berkualitas, untuk ditawarkan kepada para Pendana.

"Investree menjadi solusi modal kerja jangka pendek, dan menjadi instrument atau alat investasi bagi mereka yang punya dana dan ingin mencari alternatif investasi di luar deposito dengan return yang menarik. Ini menjadi salah satu pilihan. Selain itu, Investree juga menjalankan konsep ekonomi berbagi (sharing economy). Orang yang punya dana lebih atau dana menganggur, dan ingin meminjamkan dananya kepada UKM untuk kemudian sama-sama bisa menghasilkan dana. Inilah mengapa tagline Investree adalah 'Semua Bisa Tumbuh'. Jadi Anda bisa tumbuh sebagai pemberi pinjaman, peminjam, dan ekonomi Indonesia juga bisa tumbuh," jelas Adrian.

Presiden Joko WIdodo berjumpa Adrian Gunadi dalam satu kesempatan. (Foto: Investree)

Menurutnya lagi, Investree membidik segmen mayoritas pada Usaha Menengah yang mungkin sudah punya hubungan dengan perbankan, seperti punya rekening di bank, tapi belum memiliki akses untuk memperoleh pinjaman modal kerja melalui perbankan. Kesulitannya bisa saja karena usia perusahaan mereka yang masih baru setahun atau dua tahun.

"Jadi, kami membidik Usaha Menengah yang seperti ini. Sebanyak 30% portofolio kita adalah pada industri kreatif yang ada pada segmen Usaha Menengah tersebut. Selebihnya bervariasi, seperti perusahaan catering, cleaning service, penyedia jasa outsourcing, termasuk banyak juga kontraktor seperti Usaha Menengah yang mengerjakan pekerjaan fitting kantor dan lainnya," tukas pria kelahiran Jakarta, 3 Januari 1976 ini.

Bagaimana penanganan kalau ada cicilan pinjaman yang macet?

Investree, jawab Adrian, menjadi wakil dari para pemberi pinjaman. Jadi, Investree pun melakukan aspek monitoring dan penagihan atas pinjaman-pinjaman yang diberikan. Inilah salah satu alasan, mengapa orang yang bisa meminjam melalui Investree harus memiliki misalnya invoice, tagihan atau SPK. Sehingga dengan begitu sumber pembayarannya jelas.

"Kalau perusahaan peminjamnya adalah perusahaan baru, dan dimaksudkan untuk mengembangkan usaha barunya, maka risiko usahanya juga tinggi. Itulah mengapa Investree menyasar UKM yang sumber pembayarannya jelas, punya kontrak dan underline yang jelas. Jadi ini sebagai upaya seleksi di awal, yang disertai kemudian dengan langkah berikut, yaitu melakukan penagihan, monitoring, menggunakan teknologi mitigasi risiko. Terakhir, Investree juga bekerjasama dengan asuransi penjaminan, kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," terang Adrian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline