Lihat ke Halaman Asli

Gapey Sandy

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Tebar Buku Kompasianer di Kolong Fly Over

Diperbarui: 27 Oktober 2016   21:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Marsin penjaga Taman Baca kolong fly over Ciputat menerima buku-buku karya Kompasianer. (Foto: Gapey Sandy)

Lelaki bertubuh kecil yang mengenakan kemeja batik lengan pendek dan celana panjang hitam itu, saya perhatikan baru saja selesai mengepel lantai. Kesibukannya masih akan berlanjut. Ia kelihatan segera siap-siap menyiram dan merapikan tanaman di taman.

Ya, lelaki itu tak lain adalah Marsin.

Jangan bayangkan Marsin mengepel lantai gedung kantor. Jangan juga berpikiran Marsin merawat taman-taman di halaman kantor instansi. Ooohhh … tidak! Sama sekali tidak. Lelaki berusia 45 tahun ini, justru mengepel lantai keramik putih, dan merawat tanaman di kolong jembatan layang (fly over) Ciputat, Kota Tangerang Selatan.

“Nama saya, Marsin, Pak. Saya lagi giliran jaga dan bersih-bersih di sini,” ujarnya ramah.

Taman Baca dan taman di kolong fly over Ciputat yang harus dijaga dan dilestarikan. (Foto: Gapey Sandy)

Usai mengerjakan tugas, Marsin menyempatkan diri membaca buku. (Foto: Gapey Sandy)

Tadi pagi, sekitar jam 08.00 wib saya memang sengaja memuaskan ‘libido’ kepo, penasaran dengan blusukan ke kolong fly over Ciputat. Tujuannya cuma satu. Kepingin melihat langsung Taman Baca yang ada di situ. Hah? Ada Taman Baca di kolong fly over? Iya ada, sumpeh dah!

Taman Baca ini persis ada di kolong fly over pada lintas putaran balik arah (U turn) lalu lintas dari Jalan Aria Putra/Jalan Dewi Sartika kembali ke arah Pasar Cimanggis dan Pamulang. Lahan di kolong fly over ini dibarikade pagar besi. Bukan sembarang pagar, karena fungsinya lebih kepada memberi pesan sekaligus peringatan kepada siapa saja, untuk jangan sembarangan memanfaatkan lahan kosong kolong fly over. Apalagi cuma untuk lapak dagang, pemukiman kumuh, tempat buang sampah dan kepentingan sesaat serta sesat lainnya.

Untuk masuk ke Taman Baca, tidak ada pintu pagar yang bisa diketok, apalagi dibunyikan belnya. Boro-boro pula ada undakan tangga. Hanya ada sebongkah batu besar untuk pijakan kaki. Kemudian, setengah lompati pagar beton, yang sedikit pada sisi “jalan masuk” ini sengaja tidak terpagar besi rapat-rapat.

Dari kolong fly over Ciputat, Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)

Bangunan hijau di kolong fly over Ciputat itulah Taman Baca. (Foto: Gapey Sandy)

Kalau mau membayangkan, Taman Baca ini bentuknya seperti pos keamanan. Sisi depan menjadi “etalase” dengan suasana setengah terbuka. Sisi sayap kiri bisa untuk membaca buku sambil lesehan. Sisi kanan, tersedia tempat duduk permanen tembok. Adapun “rak-rak” buku yang bentuknya tidak sesuai namanya, ditempatkan sekaligus difungsikan sebagai “jendela”.

Ada tiga susun buku yang bertingkat di Taman Baca ini. Macam-macam buku tersedia, termasuk kamus, komik, majalah dan lainnya. Meski yang ada di “etalase” jumlah koleksi bukunya terbatas, tapi Marsin menunjukkan kepada saya sesuatu yang amat membahagiakan. Apa itu? Tak lain adalah, beberapa kardus besar berisi buku-buku sumbangan dari warga masyarakat. “Sumbangan buku ini sengaja disimpan dulu dalam ruangan yang tertutup dan terkunci aman. Sambil menunggu teman-teman mahasiswa yang biasa ke sini. Mereka janji beberapa waktu kemarin, akan membuat rak-rak buku yang lebih bagus dan lebih banyak memuat buku-buku lagi,” ujarnya.

Memang, di sebelah ruang “etalase” buku yang setengah terbuka ini terdapat satu ruang lagi yang tertutup dengan jendela berkaca film rada gelap. Ruangannya enggak luas. Ada banyak tumpukan kardus berisi buku, souvenir dari rekan-rekan mahasiswa yang pernah aksi sosial di Taman Baca, juga spanduk besar dengan warna dasar putih. Spanduknya bertuliskan besar-besar: “Suara Hati Kolong Fly Over Ciputat”. Banyak ucapan dukungan, apresiasi, doa sekaligus tandatangan banyak pihak, sebagai bentuk dukungan atas pengelolaan Taman Baca ini. “Mereka tandatangan sebagai bentuk dukungan Taman Baca dan pengelolaan taman di kolong fly over ini,” jelas Marsin yang sigap membuka gembok dan menguncinya kembali.

Di sebelah luar ruangan tertutup, ada toilet sederhana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline