Lihat ke Halaman Asli

Gapey Sandy

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Tangsel dan Ancaman 800 Ton Sampah Per Hari

Diperbarui: 17 Oktober 2016   13:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

800 ton sampah per hari di Tangsel. (Foto: harianterbit.com)

Anda perlu tahu!

Beginilah fakta dan data sampah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

292.000 ton sampah per tahun di Tangsel. (Foto: prokal.co)

Data yang dirilis Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Tangsel menyebutkan, volume sampah yang dibuang warga kota berpenduduk 1,4 juta jiwa ini adalah sebanyak 800 ton per hari. Atau, sekitar 3.600 meter kubik. Ingat, per hari! Dan kalau dijumlahkan dalam satu tahun, volume sampahnya bisa mencapai 292.000 ton.

Masih belum bisa membayangkan volume sampah sebanyak itu?

Baiklah, biar gampang, mari kita setarakan. Hasilnya, kira-kira seperti ilustrasi yang saya buat di bawah ini: 

Sampah di Tangsel per tahun, setara dengan 2.323 gerbong kereta. (Foto: railway.web.id)

Sampah di Tangsel per tahun, setara dengan 525 kolam renang. (Foto: pccyp.com)

Lebih jelas ya sekarang. Dalam satu tahun, volume sampah yang dibuang warga Tangsel itu setara dengan 2.323 gerbong kereta. Atau, kira-kira sama juga dengan 525 kolam renang.

Okey … terus sekarang bagaimana penanganannya?

Yuk, simak hasil wawancara saya dengan Mochammad Taher Rochadi, Kepala DKPP Kota Tangsel. Wawancaranya berlangsung di sela kegiatan Motivasi dan Evaluasi Bank Sampah Melati Bersih, sekaligus pengenalan perbankan dalam rangka GERAIKU bersama Bank Artha Graha Internasional, 13 Oktober kemarin di Gedung Serbaguna Kampus Universitas Terbuka (UT) Pondok Cabe, Tangsel.

Mochammad Taher Rochadi, Kepala DKPP Tangsel. (Foto: Gapey Sandy)

* * * * *

Bagaimana manajemen pengelolaan sampah di Tangsel?

Sampah di Tangsel itu, teorinya ada sebanyak 700 – 800 ton per hari. Atau, 2.100 meter kubik. Kalau dilihat dari kandungan sampahnya, sebagian besar adalah jenis sampah organik. Dan, kandungan airnya sangat besar. Ini berkaitan dengan perilaku masyarakat Indonesia yang gemar makan sayur berkuah, atau sampah dari pasar yang kandungan airnya juga begitu besar. Hal ini bukan merupakan permasalahan sampah, tapi untuk bagaimana mengelola sampah dengan baik maka harus mengenal struktur sampahnya lebih dahulu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline