Oktober ini akan menjadi bulan sibuk bagi Muthohar Adjky Al Istikhory. Maklum, ia didaulat oleh rekan-rekannya menjadi Ketua Panitia Pesta Rakyat Situ Bungur. Sesuai namanya, inilah Pesta Rakyat yang berlokasi di sekeliling Situ Bungur, Kelurahan Pondok Ranji, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Pelaksanaannya, 24 – 25 Oktober 2015.
Untuk tahun ini, adalah kali ketiga perhelatan Pesta Rakyat Situ Bungur dilaksanakan. Sebelumnya, pada 15 – 16 Juni 2013, para pemuda-pemudi yang tergabung dalam Forum Silaturahim Under Child menggelar Pesta Rakyat Situ Bungur untuk kali pertama. Sejak berdiri pada kurun 1980-an silam, forum ini awalnya hanya tempat mangkal ‘anak-anak tongkrongan’ di sekitar Situ Bungur. Lambat-laun, aktivitas mereka semakin bijaksana, seriring pendewasaan diri. Mulailah pada 2007, kegiatan ‘nongkrong’ berubah menjadi pengajian dan arisan yang dilaksanakan dari rumah ke rumah.
Pada Februari 2013, mereka berembuk untuk melaksanakan kegiatan lain, yang erat kaitannya dengan lingkungan sekitar. Kata sepakat pun bulat diambil, dengan memilih kegiatan pelestarian Situ Bungur. “Pelaksanaannya terjadwal, setiap tiga minggu sekali. Kami melakukan aksi bersih-bersih di Situ Bungur dan sekitarnya,” jelas Muthohar didampingi rekan lainnya, Rojali, ketika ditemui penulis di Sekretariat Forum Silaturahim Under Child, Rabu 30 September sore.
Lomba Dayung yang menjadi ikon Pesta Rakyat Situ Bungur 2014 lalu. (Foto: Forum Silaturahim Under Child)
Lomba Dayung pada Pesta Rakyat Situ Bungur. (Foto: Forum Silaturahim Under Child)
Hanya dalam tempo tiga bulan, berbekal dana mandiri yang dikumpulkan dari hasil sumbangan warga sekitar, mereka menggelar Pesta Rakyat Situ Bungur yang pertama. “Waktu itu, dana terkumpul secara swadaya mencapai Rp 26 juta. Dana ini untuk biaya operasional pelaksanaan Pesta Rakyat yang digelar selama dua hari, 15 - 16 Juni 2013. Pilihan pelaksanaan pada bulan Juni, dikarenakan sekaligus memperingati Hari Lingkungan Hidup se-Dunia yang jatuh pada setiap tanggal 5 Juni,” ujar Rojali yang kini menjabat Koordinator Forum Silaturahim Under Child.
Sejumlah lomba dan kegiatan pun dilaksanakan. Mulai dari Lomba Dayung, Lomba Mulung Sampah, Pemeriksaan Kesehatan dan Pengobatan Gratis untuk Warga (hasil kerjasama dengan Puskesmas Kelurahan Pondok Ranji), Pemeriksaan Mata dan Pemberian Kacamata Gratis untuk Warga (bentuk kerjasama dengan salah satu sponsor), dan Bazaar. “Bisa dibilang, pelaksanaan Pesta Rakyat Situ Bungur yang baru pertama kali ini diibaratkan sebagai ‘pembuka gembok pintu’ untuk pelaksanaan yang rutin dan lebih meriah lagi,” kata Rojali.
Memang, setahun kemudian, Pesta Rakyat Situ Bungur digelar untuk kedua kalinya. Berbekal pengalaman pelaksanaan tahun sebelumnya, panitia pelaksana kali ini memberanikan diri untuk mengundang secara khusus kehadiran Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany beserta Wakil Walikota Benyamin Davnie.
“Alhamdulillah, kedua tokoh ini bisa hadir pada pelaksanaan tersebut. Ibu Walikota Airin hadir untuk membuka Pesta Rakyat Situ Bungur yang diselenggarakan pada 25 – 26 Oktober 2014. Sedangkan Pak Wakil Walikota Benyamin datang untuk membuka Festival Palang Pintu yang menjadi bahagian dari rangkaian acara Pesta Rakyat Situ Bungur 2014,” tutur Muthohar penuh syukur.
Panggung Festival Palang Pintu pada Pesta Rakyat Situ Bungur. (Foto: Forum Silaturahim Under Child)
Festival Palang Pintu pada Pesta Rakyat Situ Bungur. (Foto: Forum Silaturahim Under Child)