Lihat ke Halaman Asli

Gapey Sandy

TERVERIFIKASI

Kompasianer

Inilah, Dara Cantik Juara Safety Riding Motor

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1418789235191987424

[caption id="attachment_383261" align="aligncenter" width="567" caption="Adinda Indah Ganda Prawesti, juara I Astra Honda - Safety Riding Instructors Competition 2014. (Foto: Gapey Sandy)"][/caption]

Usianya masih kinyis-kinyis, baru 26 tahun, tapi gadis berambut hitam dan lurus ini telah menggondol prestasi gemilang. Mengendarai sepeda motor Honda ‘Beat’ miliknya, Adinda Indah Ganda Prawesti berhasil menjadi juara pertama kompetisi berkendara sepeda motor dengan aman. Hebatnya lagi, Adin---panggilan kesayangannya---meraih penghargaan tersebut justru ketika pertama kali berlaga pada Safety Riding Competition. “Baru pertama kali ikut kompetisi, eh langsung juara pertama,” ujar Adin yang kini menjabat sebagai Corporate Communication Staff Community Club Development PT Wahana Artha Harsaka kepada Gapey Sandy dari Kompasiana.

Adin mengaku senang mengendarai Honda ‘Beat’, sepeda motor yang dimilikinya untuk pertama kali. “Aku suka Honda ‘Beat’ karena body-nya ramping, seperti body aku. Meskipun sebenarnya aku pernah berbobot lumayan gemuk yaitu 62 kilogram, tapi kemudian susut semenjak aku sakit dan diharuskan masuk ke kamar operasi di rumah sakit. Memiliki body ramping itu anugerah lho,” kata Adin sedikit manja.

“Termasuk memiliki kumis tipis seperti yang Adin punya itu, anugerah juga ya?” goda penulis. “Oh iya dong. Tentulah, Pak. Tidak semua perempuan itu memiliki kumis tipis seperti yang saya miliki. Kumis ini limited edition. Alhamdulillah, kumis tipis ini juga suatu bentuk anugerah dari Yang Maha Kuasa,” tukas Adin sembari mengumbar senyum manis di atas dagu lancipnya.

[caption id="attachment_383262" align="aligncenter" width="567" caption="Adinda Indah Ganda Prawesti, juara I Astra Honda - Safety Riding Instructors Competition 2014. (Foto: Gapey Sandy)"]

14187894311990376231

[/caption]

Wawancara dengan Adin dilakukan di sela-sela acara Kompasiana visit to Honda Motor Factory di Jalan Raya Kalimantan, Blok AA-1 Kawasan Industri MM2100 Industrial Town, Cikarang Barat, Jawa Barat, pada Selasa, 16 Desember 2014. Dalam acara tersebut, Kompasianer menyimak secara seksama penjelasan tentang profil PT Astra Honda Motor (AHM) oleh Officer Corporate Communication PT AHM, Ardi Aldisal. Sedangkan paparan mengenai kiprah PT Wahana Makmur Sejati---main dealer motor Honda untuk wilayah DKI Jakarta dan Tangerang---, disampaikan Wiyarto Mulyono selaku Corporate Communication Department Head.

Berikut, kutipan wawancara dengan Adin, alumnus London School of Public Relation pada 2011 ini:

***

Bisa dijelaskan, prestasi Adin dalam Safety Riding?

Saya menjadi juara pertama pada ajang Astra Honda Safety Riding Instructors Competition (AH-SRIC) 2014. Kejuaraannya pada Juni kemarin di Bandung, Jawa Barat. Alhamdulillah, saya jadi juara pertama untuk kategori Instruktur Wanita yang mewakili PT Wahana Makmur Sejati (WMS). Pesertanya waktu itu, puluhan orang jumlahnya, dari berbagai jaringan main dealer Honda seluruh Indonesia. Salah satunya, main dealer WMS ini. Kompetisi ini memang dilaksanakan setiap tahun, dan menggelar tiga kategori, yaitu Instruktur (pria dan wanita); Advisor; dan Group.

Waktu itu, Adin menyisihkan berapa pesaing?

Pelaksanaan AH-SRIC 2014 kemarin itu, baru pertama kali melombakan kategori Instruktur Wanita. Pesaing saya lumayan banyak, dan saya berhasil menjadi juara pertama kategori Indstruktur Wanita untuk pelaksanaan yang juga baru pertama kalinya diselenggarakan. Dan, ini pun merupakan kompetisi pertama yang saya ikuti.

[caption id="attachment_383263" align="aligncenter" width="567" caption="Kompasianer menyimak penjelasan tentang profil PT Astra Honda Motor (AHM) oleh Officer Corporate Communication PT AHM, Ardi Aldisal. (Foto: Gapey Sandy)"]

14187895181583771977

[/caption]

Pada saat berlaga itu, apa saja yang menjadi kriteria penilaian?

Ehmm, diantaranya ada yang dinamakan Narrow Plank, ini yang untuk keseimbangan pengendara. Dalam hal ini, kemampuan pengendara diuji untuk menjaga keseimbangan, dengan kecepatan tertentu. Praktiknya, pengendara musti melintasi papan kecil dengan kecepatan ekstra pelan, tapi dengan tetap menjaga postur berkendara. Dengan kata lain, sepeda motor tetap dikendalikan sehingga terus melaju dalam kondisi yang tidak terlalu cepat.

Ada juga Slalom Pylon yang benar-benar membutuhkan skill kita sebagai pengendara, karena kita harus melaju dengan jalur yang sengaja dibuat zig zag, dan membentuk angka 8 (delapan). Ini kelihatannya gampang, tapi sebenarnya memerlukan kombinasi harmonis antara posisi tubuh yang tepat dengan pola buka-tutup gas yang tepat.

Penilaian lain oleh juri adalah Braking Skill, yang merupakan ujian bagi pengendara untuk mampu menghentikan kendaraannya secara stabil dalam jarak pendek. Penilaiannya, sudah tentu postur tubuh pengendara, dan jarak pengereman.

Selain itu, ada juga Coaching Skill, dan Slalom Course. Sederhananya, semua aspek ketika kita berkendara sepeda motor itulah yang diujikan.

Dari semua kriteria penilaian itu, apa yang menurut Adin paling sulit?

Menurut saya sih yang Braking Skill atau keahlian pengereman itu. Karena kan, kalau pengereman harus tepat, tidak boleh geser sedikit pun. Karena kalau sepeda motor kita sampai nggeser, ngesot, atau sampai melewati dari garis batas yang telah ditentukan, maka nilai kita akan dikurangi. Alhamdulillah untuk pengereman ini nilai saya 1000, perfect, karena saya enggak sampai nggeser atau nggesrek.

Selain itu, yang saya rasa cukup sulit adalah Narrow Plank, karena memang benar-benar membutuhkan keseimbangan dalam berkendara, apalagi jalur papan yang disediakan cuma kecil, sempit, kira-kira setengah ubin atau sekitar 20 hingga 30 centimeter. Dan kita harus melintasi jalur sempit sepanjang dua meter ini dengan posisi seimbang. Kecepatannya ya tentu saja pelan, karena waktu tempuh kita pun dihitung yaitu minimal 30 detik.

[caption id="attachment_383264" align="aligncenter" width="567" caption="Paparan mengenai kiprah PT Wahana Makmur Sejati---main dealer motor Honda untuk wilayah DKI Jakarta dan Tangerang---, disampaikan Wiyarto Mulyono selaku Corporate Communication Department Head. (Foto: Gapey Sandy)"]

14187896621292536352

[/caption]

***

Menjadi juara pertama Safety Riding kategori Instruktur Wanita menjadi kebanggaan tersendiri bagi Adin. “Ya bangga dong Pak. Baru pertama kali ikut lomba, eh juara pertama lagi. Pokoknya, ya bisa membanggakan semuanya, orangtua, keluarga, dan tentu saja, kantor tempat saya bekerja,” kata empunya akun Instagram adindaprawesti ini. Di akun instagram-nya itu, Adin memajang sejumlah foto, diantaranya ketika ia tengah berlomba dan berhasil menjadi juara pertama AH-SRIC 2014. Terlihat pula sejumlah pernak-pernik benda-benda kesayangannya yang uniknya memiliki desain skull alias tengkorak. “Kamu usianya berapa? Sudah berkeluarga?” tanya penulis serius. Adin yang berpenampilan rada tomboy ini pun menjawab sembari tersipu malu, “Umur saya, 26 tahun. Saya belum berkeluarga, Pak”.

Keinginan saya, kata Adin, adalah mengikuti berbagai lomba Safety Riding kapan dan dimana saja. “Saya siap bertarung. Karena, dengan modal kemenangan pada event AH-SRIC 2014 kemarin, saya ingin lebih banyak lagi meraih prestasi. Selain itu, saya juga siap mengaplikasikan dan berbagi ilmu, teknik, dan kemampuan melakukan safety riding kepada siapa saja. Karena, ini adalah ilmu yang juga harus dibagikan. Ilmu safety riding ini kan anugerah juga, apalagi saya juga sudah pernah menang. Susah lho mencapai prestasi yang membanggakan seperti ini,” ujarnya penuh syukur.

***

Di Indonesia ini, penerapan safety riding menurut Adin bagaimana?

Menurut saya, masih banyak cewek-cewek yang ketika mengendarai sepeda motor masih belum memperhatikan aspek keamanan. Misalnya, mereka beranggapan bahwa jarak yang ditempuh dengan menggunakan helm hanya dekat, sehingga enggan mengenakan helm dan lain sebagainya. Harapan saya, kita semua dapat mengendarai sepeda motor degan baik dan benar. Karena kalau hanya mengendarai secara baik, semua juga bisa. Padahal, mengendarai sepeda motor secara benar itu justru yang sulit.

[caption id="attachment_383265" align="aligncenter" width="567" caption="Adinda Indah Ganda Prawesti. (Foto: Gapey Sandy)"]

1418789791285309931

[/caption]

Mana yang lebih sulit menerapkan safety riding, pria atau wanita?

Kalau menurut saya, lebih sulit cewek dalam menerapkan safety riding. Karena, kalau cewek itu mengendarai sepeda motor banyak yang suka-suka, semaunya saja. Cewek itu, kebanyakan, kalau mengendarai motor, maunya saja di posisi tengah jalan.

Perlu penegasan sekali lagi, kenapa yang paling sulit menerapkan safety riding itu justru wanita?

Menurut saya sih, ya begitu. Karena, kalau melihat secara riil di jalanan, cewek-cewek itu bisa berkendara sepeda motor, tapi mereka tidak tahu cara yang benar dalam berkendara. Yang pasti sih, cewek itu maunya jalan di posisi tengah, kalau mau belok pun juga enggak ngasih (menyalakan – red) lampu sign. Sederhana saja, ke pasar aja, cewek-cewek itu enggak mau pakai helm. Memang, kematian, atau nyawa kita ini sudah ada yang menentukan, tapi kan sebaiknya kita menjaga keselamatan dan keamanan diri sendiri juga.

Terus, pesan Adin buat cewek-cewek yang berkendara sepeda motor apa?

Pesan saya buat cewek-cewek sih, belajar bagaimana caranya mengendarai sepeda motor secara baik dan benar. Karena apa? Karena ya, sayang nyawa juga. Masak sih naik sepeda motor pakai sandal jepit, atau pakai hot pants, celana pendek. Memangnya, enggak sayang gitu, sama kakinya.

[caption id="attachment_383266" align="aligncenter" width="570" caption="Adinda Indah Ganda Prawesti, tengah, ketika diumumkan sebagai pemenang juara I Astra Honda - Safety Riding Instructors Competition 2014, pada Juni kemarin. (Foto: otomotifnet.com)"]

14187899301275411842

[/caption]

Memangnya kalau menerapkan safety riding, Adin biasa mengenakan apa saja?

Aku biasanya memakai celana yang sampai bawah mata kaki, terus memakai sepatu yang tingginya hingga di atas mata kaki. Memakai baju yang berlengan panjang, kan untuk melindungi kulit kita juga. Kalau kulit kita menjadi hitam karena berkendara sepeda motor kan sayang juga, apalagi biaya perawatan kulit itu kan lumayan mahal. Pakai helm, itu sudah pasti. Masker hidung dan mulut? Ya, masker itu boleh dipakai, boleh juga tidak. Pokoknya, sesuaikan saja semua itu, dengan fungsi dan kegunaannya.

***

Sebelum nyemplung di dunia kerja, Adin pernah bergabung dengan Klub Motor, harap dicatat, bukan Gank Motor yang meresahkan itu. “Saya sempat bergabung dengan klub motor yang namanya Honda Beat Club di Bekasi. Itu karena saya pakai Honda ‘Beat’. Motor yang saya pakai ini merupakan hadiah ulang tahun saya,” ungkap gadis berkacamata dengan frame hitam yang sesekali menggelung dan menjepit rambutnya hingga nampak anggun ini.

“Apa enaknya pakai Honda ‘Beat’?” tanya penulis. Bibir mungil Adin yang ‘ditingkahi’ kumis tipis nan lembut langsung menjawab, “Karena kan ‘Beat’ itu ramping, Pak. Jadi, selap-selip di jalan juga gampang. Soal motornya pendek atau tinggi, enggak masalah sih buat saya. Lagipula, waktu itu saya dapat hadiah ulang tahunnya Honda ‘Beat’, ya sudah, motor itu juga yang akhirnya saya pakai. Itu ‘Beat’ yang belum fuel injection atau FI, lho Pak, masih keluaran pertama, tapi sampai sekarang masih okey lho motornya,” garansi Adin.

Selain itu, imbuh Adin, Honda ‘Beat’ itu jenis motor matic yang simple. “Saya suka kendaraan yang simple. Saya ini tipe perempuan yang enggak suka ribet. Tapi, jujur saya akui, saya justru perempuan yang suka ribut. Ribut dengan mereka yang suka seenaknya saja berkendara di jalan raya, semisal berbelok arah tanpa didahului dengan memberi lampu sign, dan sebagainya,” jelas Adin sembari tergelak memperlihatkan barisan giginya yang putih bersih.

Menurut Adin lagi, bukan lantaran mengendarai Honda ‘Beat’ ini yang membuatnya menjadi juawa pertama dalam ajang AH-SRIC 2014. “Bukan motor ‘Beat’ ini yang membuat saya menang, Pak. Tapi, karena saya memang banyak melakukan latihan,” tuturnya bangga.

[caption id="attachment_383267" align="aligncenter" width="567" caption="Motor HONDA produksi perdana pada 11 Juni 1971, turut dipamerkan di lobby Gedung Perkantoran PT Astra Honda Motor, Cikarang, Jawa Barat. (Foto: Gapey Sandy)"]

14187901312072998577

[/caption]

***

Jadi, Adin suka Honda ‘Beat’ karena body-nya ramping, seperti badan Adin sekarang ya?

Body saya dulu besar lho, Pak. Sempat, berat badan saya 62 kilogram. Cuma kebetulan, saya dikasih anugerah, maka kemudian saya bisa kurus. Itu karena saya habis sakit, yang kemudian membuat berat badan saya turun sebanyak 12 kilogram.

Adin sakit apa, sampai turun berat badannya 12 kilogram gitu?

Sakit hati, Pak .. hahahahahaaaaaa (Adin tergelak). Eh, enggak deng, bukan sakit hati. Kemarin itu saya habis menjalani operasi yang dampaknya membuat saya juga harus menurunkan berat badan.

Adin menjalani operasi apa?

Operasi fistula. Fistula itu, kalau orang-orang tempo dulu sih bilangnya kayak bisul. Tapi, kalau bisul kan ada matanya, nah fistula ini tidak ada matanya, jadi harus di-belek, dibedah. Penyakit ini bisa kambuh, terbukti saya sudah menjalani operasi ini untuk yang kedua kalinya. Tapi kata dokter, penyakit saya ini untung-untungan bisa sembuh, tergantung bagaimana pola hidup, pola makan, dan kebersihan diri kita.

Itu ada pengaruhnya sama naik motor?

Kebetulan posisi sakit fistula saya, berada tidak jauh dari anus, yaitu sekitar 1 (satu) centimeter dari anus. Itu juga yang menyebabkan saya menjadi tidak rajin untuk berkendara sepeda motor.

Apakah Adin disarankan dokter untuk tidak berkendara sepeda motor?

Ehmmm, dokter itu bukannya tidak menyarankan seperti itu. Kini, saya lebih memilih untuk menjaga pola makan dan kebersihan terlebih dahulu. Kalau dibilang ini gara-gara naik motor? Ah, mau bagaimana dong, kan memang sudah menjadi hobi saya untuk berkendara sepeda motor.

Tapi kan Adin juga enggak jorok, selalu menjaga kebersihan. Apalagi memang ada point untuk menjaga kebersihan dalam kaitan pengobatan penyakit fistula ini…

Ya, Pak, saya kan juga enggak jorok. Kita memang harus bersih. Apalagi, posisi sakit fistula saya adalah 1 (satu) centimeter dari anus. Jadi harus selalu bersih. Selain itu, tidak boleh basah, tidak boleh juga terlalu kering. Jadi agak-agak ribet juga. Bayangkan, saya ikut kompetisi safety riding pada bulan Juni, kemudian pada bulan Oktober saya menjalani Operasi Fistula kedua, setelah pada tahun sebelumnya juga pernah saya menjalani operasi yang sama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline