Lihat ke Halaman Asli

Gan Pradana

Hobi menulis dan berminat di dunia politik

Militansi Teman Ahok

Diperbarui: 7 Maret 2016   21:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Amalia Ayuningtyas, Teman Ahok (Dok Pribadi)"][Amalia Ayuningtyas. Dok Pribadi]

BASUKI Tjahaja Purnama (Ahok) akhirnya memilih maju menuju DKI-1 lewat jalur independen. Ia mengapresiasi anak-anak muda yang tergabung dalam Teman Ahok yang sampai hari ini (Senin 7 Maret) terus mengumpulkan KTP dukungan buat Ahok agar mulus mengikuti proses Pilkada Serentak 2017 di Jakarta.

Militansi anak-anak muda di komunitas ini memang luar biasa. Mereka tidak peduli dengan suara tokoh agama di luar sana yang mengatakan bahwa mendukung – apalagi memilih – pemimpin yang bukan Muslim adalah sesat.

Sampai hari ini, KTP dukungan buat Ahok yang telah mereka kumpulkan telah mencapai  774.452. Targetnya adalah 1.000.000. Sesuai dengan aturan, formulir dukungan yang dikeluarkan KPU, nama yang didukung harus ada dua, yaitu calon gubernur dan calon wakil gubernur. Formulir yang sudah mereka kumpulkan disertai fotokopi KTP pendukung baru terisi nama Basuki Tjahaja Purnama, sedangkan nama wakilnya masih kosong.

Beberapa hari lalu dan dipertegas hari ini, Ahok menyatakan akan menjadikan Heru Budi Hartono yang selama ini menjabat Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah DKI Jakarta, sebagai calon wakil gubernur. Semula Djarot Saiful Hidayat yang kini masih menjabat wakil gubernur DKI dari PDIP disebut-sebut bakal mendampingi (cawagub) Ahok menuju DKI-1.

Tapi karena si empunya Djarot adalah PDIP, sementara PDIP sendiri masih malu dan gengsi mendukung Ahok, ya apa boleh buat, Ahok menentukan sendiri cawagub-nya.

Konsekuensinya, kolom nama cawagub dalam formulir dukungan yang masih kosong, harus diisi nama Heru Budi Hartono. Yang mengharukan, Teman Ahok menyatakan siap untuk mengisi ulang. Bahkan jika diperlukan, mereka siap mengumpulkan lagi formulir “baru” yang di dalamnya telah terketik nama Heru Budi Hartono, bukan sekadar mencantumkan nama cawagub tersebut dengan bolpoin.

Tekad itu dicanangkan, sebab dukungan buat Ahok tidak main-main. “Kami mengumpulkan KTP dukungan itu setahun yang lalu,” kata penggagas dan Koordinator Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas suatu kali saat saya bertemu dengannya dalam sebuah acara  di Jakarta.

Gadis yang mengenakan hijab ini menjelaskan banyak suka duka saat ia dan teman-temannya mengumpulkan KTP dukungan buat Ahok. Ada kalanya untuk mendapatkan sebuah KTP dukungan, “kami harus melobi pemilik KTP hingga dua jam,” ungkap Amalia.

Oleh sebab itu, Amalia waktu itu sempat risau ketika Ahok akan maju menuju DKI-1 lewat parpol (PDIP). “Kalau Pak Ahok maju lewat partai, terus bagaimana dengan KTP yang telah kami kumpulkan. Kami, kan nggak enak dengan warga DKI yang telah dengan sukarela memberikan dukungan dan menyerahkan KTP kepada kami,” ujar Amalia.

Jika pun PDIP akan mendukung Ahok, Amalia berharap, PDIP bisa mengikuti langkah yang telah dilakukan Partai NasDem yang terang-terangan mendukung Ahok tanpa syarat. Alasan Amalia, “toh, itu warga DKI yang memberikan dukungan ke Ahok dan menyerahkan KTP ke Teman Ahok juga ada, bahkan banyak yang simpatisan PDIP,” katanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline