Lihat ke Halaman Asli

Gan Pradana

Hobi menulis dan berminat di dunia politik

Disesalkan, Polisi Diam Dalam Kasus Obor Rakyat

Diperbarui: 18 Juni 2015   07:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

JAKARTA (31 Juni): Yuddy Chrisnandi, juru bicara Jokowi-Jusuf Kalla, menyayangkan aparat kepolisian sampai sekarang tidak menindaklanjuti laporan dari masyarakat, termasuk tim hukum Jokowi-JK, menyangkut kampanye hitam melalui selebaran gelap “Obor Rakyat”.

Dari apa yang dilakukan polisi, “ada kesan aparat penegak hukum itu membiarkan kasus tersebut dan memihak kepada salah satu pasangan capres,” kata Yuddy kepada wartawan di Jakarta, Selasa (31/6).

Yuddy menengarai, ada kekuatan uang yang telah mempengaruhi polisi, sehingga laporan kampanye hitam itu hanya diterima secara formal, pihak terkait lalu dipanggil untuk diperiksa, namun setelah itu tidak ada tindak lanjutnya.

Yuddy juga mengharapkan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersikap dalam kasus tersebut dan mendesak agar polisi bertindak tegas. “Pihak Istana tidak boleh bersembunyi di balik retorika yang mengesankan seolah-olah tidak setuju dengan kampanye hitam,” katanya.

Sebagaimana diberitakan, orang Istana terlibat dalam penerbitan selebaran gelap Obor Rakyat. Staf Istana yang jelas-jelas telah mengaku menerbitkan selebaran tak senonoh itu adalah Setyardi. Yang bersangkutan telah diperiksa polisi, namun tidak ada tindak lanjutnya. Buktinya, Obor Rakyat edisi-edisi berikutnya tetap terbit. Di Samarinda, selebaran serupa juga beredar.

“Oleh sebab itu SBY tidak boleh diam. Jangan sampai muncul kesan di masyarakat, SBY sengaja membiarkan kasus tersebut, kemudian menuduh SBY terlibat,” kata Yuddy.

Menurut Yuddy, logis jika masyarakat curiga kepada SBY, sebab partainya, Demokrat kemarin (30/6) secara resmi telah memberikan dukungan kepada pasangan Prabowo-Jusuf Kalla.[]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline