Lihat ke Halaman Asli

Logic

Diperbarui: 17 Juni 2015   15:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Banyak orang akan cepat mati daripada berfikir. Dalam kenyataanya mereka begitu - Betrand Russell

Ketika seseorang berfikir maka dia akan melakukan proses dimana pembentukan representasi metal terjadi yang memalui transformasi informasi dari interaksi yang kompleks yang mencakup suatu cakupan yang luas mulai dari penalaran, pertimbangan, pengabstrakan, pemecahan masalah, penggambaran, pembentukan konsep, ktreativitas, dan kecerdasan.ketika seseorang mulai berfikir banyak hal yang akan dia mulai, salah satunya adalah pembentukan konsep berfikir. Manurut Hulse, Egenth, dan Deese (1981) Konsep adalah sekumpulan sifat yang dihubungan oleh aturan-aturan tertentu sedangkan menurutSolso (1986) Konsep adalah sifat-sifat umum yang menonjol dari satu kelas objek atau ide. Pada pembentukan konsep yang dialkukan lebih menekankan pada karakeristik suatu objek ataupun kejadian yang merupakan karakteristik suatu objek atau kejadian lain. Dipandang secara psikologi kognitif, dasar untuk menerima sebuah karakteristik adalah sebagai suatu ciri subjektif. Tahapan awal dalam proses pembentukan konsep berfikir adalah dengan memilih hipotesis maupun strategi yang konsisten terhadap objek penelitian ataupun penyelidikan yang akan dibuat.

Selanjutnya dalam proses berfikir adalah Logika. Logika tidak sama dengan berfikir, namun logika adalah ilmu berfikir. Ilmu di sini dimaksudkan mengacu pada kemampuan rasional yang dimiliki untuk mengetahui dan kecakapan yang mengacu pada kesanggupan terhadap akal budi untuk mewujudkan pengetahuan ke dalam suatu tindakan.Logika sendiri merupakan sebuah ilmu pengetahuan dimana bagian dari obyek materialnya adalah berpikir yang khususnya adalah proses penalaran dan obyek formal dari logika adalah berpikir/penalaran yang ditinjau dari segi ketepatannya. Sebagai contoh dua orang yang sedang berpikir tentang suatu hal yang sama mungkin akan memiliki hasil kesimpulan mereka yang berbeda yang didapat dari buah pemikiran. Mungkin saja orang pertama akan mendapatkan kesimpulan yang logis terhadap kasus tersebut, sementara orang kedia mungkin tidak logis. Dalam berpikir seorang akan menentukan sebuah isu dalam pikiran, sehingga akan dibutuhkan suatu ilmu berpikir, yaitu logika.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline